Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rancang RDPT: WSKT & JSMR Incar Rp8 Triliun

Rencana divestasi enam ruas tol Trans Jawa milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui skema reksa dana penyertaan terbatas diharapkan mampu menghimpun dana hingga total Rp8 triliun.
Pengendara melintas di jalan tol ruas Kertosono-Ngawi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (26/3/2018)./ANTARA-Siswowidodo
Pengendara melintas di jalan tol ruas Kertosono-Ngawi di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (26/3/2018)./ANTARA-Siswowidodo

Bisnis.com, JAKARTA— Rencana divestasi enam ruas tol Trans Jawa milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui skema reksa dana penyertaan terbatas diharapkan mampu menghimpun dana hingga total Rp8 triliun.


Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ahmad Bambang mengungkapkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) Waskita Karya sudah mendapat surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencananya, anak usaha Waskita Karya akan mendivestasikan tiga ruas tol yang dimilikinya yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo.

"Investor yang berminat Taspen, Jamkrindo, Jasa Raharja, Asabri, Dana Pensiun dan beberapa perusahaan lain. Targetnya bisa peroleh dana kurang lebih Rp5 triliun,” ujarnya lewat siaran pers, Selasa (27/3).

Di sisi lain, Bambang menyebut RDPT milik Jasa Marga masih berproses di OJK. Tiga ruas yang ditawarkan perseroan yakni Batang-Semarang, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono.

"Untuk Jasa Marga, hanya 20% kepemilikan yang ditawarkan dengan target perolehan dana sebesar Rp3 triliun," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh perseroan untuk memperkuat keuangan. Pendanaan lewat skema RDPT menurutnya tepat mengingat kedua perseroan banyak berinvestasi pada proyek infrastruktur berskala besar.

Melalui RDPT, sambungnya, covenant dan profit Waskita Karya serta Jasa Marga akan terjaga dengan baik. Opsi tersebut menjadi alternatif dibandingkan dengan pinjaman perbankan yang dapat memberikan tekanan kepada perseroan akibat bunga yang harus dibayarkan meski tol belum beroperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper