Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tensi Dagang AS-China Dongkrak Safe Haven, Harga Karet Terhantam

Harga karet anjlok hampir enam persen ke kisaran level 170 pada perdagangan pagi ini, Jumat (23/3/2018), di tengah memanasnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan
Petani memanen getah karet di Muaro Jambi, Jambi, Sabtu (13/5)./Antara-Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet anjlok hampir enam persen ke kisaran level 170 pada perdagangan pagi ini, Jumat (23/3/2018), di tengah memanasnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Harga karet untuk pengiriman Agustus 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), anjlok 5,98% atau 11,20 poin ke level 176,10 yen per kilogram (kg) pada pukul 10.24 WIB.

Sebelumnya, harga karet dibuka turun tipis 0,05% atau 0,10 poin di level 187,20 yen per kg, setelah pada perdagangan Kamis (22/3) mampu berakhir rebound dengan kenaikan 0,16% atau 0,30 poin di posisi 187,30.

Menurut Hideshi Matsunaga, Analis di perusahaan broker Sunward Trading, aksi jual memukul karet dan komoditas industri lainnya seiring tekanan perdagangan yang dilancarkan AS dan China.

“Hal itu telah meningkatkan kekhawatiran akan perang dagang yang dapat merugikan pertumbuhan ekonomi global,” jelasnya, seperti dikutip Bloomberg.

Pada Jumat (23/3), beberapa jam setelah Presiden Donald Trump menginstruksikan Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer untuk mengenakan tarif terhadap setidaknya impor China bernilai US$50 miliar, Kementerian Perdagangan China mengumumkan rencana untuk melakukan aksi serupa.

Saat aset berisiko terpukul, kinerja yen sebagai aset safe haven pun terdongkrak ke level terkuat dalam lebih dari setahun.

Nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,40% atau 0,42 poin ke posisi 104,86 per dolar AS pada pukul 10.30 WIB, setelah berakhir terapresiasi 0,73% di posisi 105,28 pada perdagangan Kamis (22/3).

Seperti diketahui, penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi menurun.

“Pada saat yang sama, kurangnya kesepakatan di antara negara-negara pengekspor karet untuk memperpanjang pembatasan ekspor melampaui bulan Maret juga mengecewakan investor,” tambah Matsunaga.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

23/8/2018

(Pk. 10.24 WIB)

176,10

-5,98%

22/3/2018

187,30

+0,16%

21/3/2018

holiday

holiday

20/3/2018

187,00

-2,09%

19/3/2018

191,00

-0,42%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper