Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Hindari Aset Berisiko, Dolar AS Tertekan Yen

Pergerakan indeks dolar AS terpantau melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (23/3/2018), tertekan penguatan kinerja mata uang yen di tengah meningkatnya tensi dagang global yang memicu penghindaran aset berisiko.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar AS terpantau melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (23/3/2018), tertekan penguatan kinerja mata uang yen di tengah meningkatnya tensi dagang global yang memicu penghindaran aset berisiko.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,27% atau 0,244 poin ke level 89,613 pada pukul 11.04 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,21% atau 0,191 poin di level 89,666, setelah pada perdagangan Kamis (22/3) berakhir naik tipis 0,08% atau 0,074 poin di posisi 89,857.

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau lanjut menguat 0,47% atau 0,49 poin ke level 104,79 per dolar AS pada pukul 11.14 WIB, setelah berakhir terapresiasi 0,73% di posisi 105,28 pada perdagangan Kamis (22/3).

Dilansir Reuters, Presiden Donald Trump menandatangani memorandum presiden pada Kamis (22/3) waktu setempat yang akan mengenakan tarif terhadap impor China bernilai hingga US$60 miliar.

Hal itu hanya berlaku setelah periode konsultasi selama 30 hari yang dimulai ketika sebuah daftar dipublikasikan.

Meskipun tindakannya tampak lebih sebagai peringatan alih-alih dimulainya perang dagang dengan China, bursa AS terdampak dan merosot seiring kekhawatiran investor tentang potensi dampak terhadap perdagangan global.

Sebagai respon langkah Trump, Kementerian Perdagangan China pada hari ini waktu setempat menyatakan negeri tirai bambu merencanakan tindakan terhadap impor AS senilai hingga US$3 miliar untuk menyeimbangkan tarif AS terhadap produk-produk baja dan aluminium China.

Yen kerap dipandang sebagai mata uang safe haven saat gejolak pasar dan ketidakpastian ekonomi melanda. Hal ini sebagian karena sifat ketahanan yang diberikan surplus transaksi berjalan Jepang.

“Yen terus diuntungkan dari penghindaran risiko global,” ujar Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia-Pasifik untuk Oanda di Singapura, seperti dikutip Reuters.

Posisi indeks dolar AS                                       

23/3/2018

(Pk. 11.04 WIB)

89,613

(-0,27%)

22/3/2018

89,857

(+0,08%)

21/3/2018

89,783

(-0,65%)

20/3/2018

90,371

(+0,68%)

19/3/2018

89,765

(-0,52%)

 

 

 

 

 

 

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper