Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Dalam Negeri Topang Peningkatan Indeks

Bisnis.com, JAKARTA Sejumlah faktor positif dari dalam negeri diharapkan akan menjadi penopang bagi pulihnya IHSG pada pekan depan.

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah faktor positif dari dalam negeri diharapkan akan menjadi penopang bagi pulihnya IHSG pada pekan depan.

Frederik Rasali, Vice President Research Artha Sekuritas, mengatakan bahwa sentimen global masih menjadi faktor dominan di balik kinerja indeks yang terus memerah hari ini, Jumat (23/3/2018) maupun sepanjang satu bulan terakhir ini.

IHSG terkoreksi 0,69% hari ini menuju 6210,698 dan sudah turun masing-masing 1,49% dan 6,18% pada satu pekan dan satu bulan terakhir. Frederik mengatakan, hal ini merupakan gejala yang terjadi tidak saja di Indonesia, tetapi di pasar modal global dengan pemicu utama ketidakpastian yang diciptakan Amerika Serikat.

Kebijakan Presiden Trump sudah memicu perang dagang Amerika Serikat dengan China, dan kemungkinan akan merambat ke negara-negara lainnya. Sementara itu, The Fed juga sudah memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan satu kali dan tentu membawa tekanan khusus di pasar global.

Namun, Frederik menilai tekanan yang tercipta karena sentimen ekternal ini sifatnya akan sementara. Dari dalam negeri sendiri kondisi fundamental ekonomi secara umum masih bagus, demikian pula fundamental emiten.

Di sisi lain, pekan depan merupakan tenggat waktu bagi emiten untuk merilis laporan keuangan 2017 mereka. Pekan depan justru menjadi saat bagi investor untuk mulai menimbang dan memilih emiten-emiten mana yang layak dipilih.

“Kita ekspektasi beberapa mungkin akan memberikan report yang bagus dan ini bisa jadi kesempatan untuk investor. Sekarang sudah keluar semua, saatnya untuk take decision. Walaupun sentimennya dari global, tetapi ada kesempatan untuk meningkat,” katanya, Jumat (23/3/2018).

Frederik mengatakan, pihaknya memproyeksikan IHSG berpotensi rebound pada pekan depan dengan kisaran posisi antara 6.077 hingga 6.355. Kecenderungan penurunan sudah sangat terbatas, sehingga peluang untuk meningat justru lebih terbuka.

Secara sektoral, dirinya menilai sektor perbankan adalah yang paling prospektif, khususnya bank-bank besar. Pekan depan seluruh rapat-rapat perbankan untuk penentuan kebijakan dividen, perombakan manajemen, dan penentuan target kemungkinan sudah selesai, sehingga saatnya bagi pasar untuk menilai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper