Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun: 2 Kebijakan Pemerintah Ini Dituding Ikut Jadi Pemicu

Campur tangan pemerintah melalui sejumlah kebijakan akhir-akhir ini dituding menjadi sentimen negatif di pasar saham. Akibatnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) terus memerah.
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Campur tangan pemerintah melalui sejumlah kebijakan akhir-akhir ini dituding menjadi sentimen negatif di pasar saham. Akibatnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) terus memerah.

Ada dua kebijakan yang dikelukan pelaku pasar. Pertama terkait domestic market obligation (DMO) yang menetapkan batas atas harga batu bara US$70 per ton, dan kedua rencana pemerintah menurunkan tarif tol.

"Faktor penurunan IHSG dari dalam negeri adalah market kecewa dengan adanya kebijakan intervensi tersebut. Karena semakin banyak campur tangan pemerintah terhadap market," kata Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang kepada Bisnis, Jumat (23/3/2018).

Pengumuman mengenai penurunan jalan tol memang berdampak cukup besar, terutama terhadap harga saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Menurut Edwin, kebijakan ini juga akan berdampak pada kinerja keuangan perseroan.

Pasalnya, kata Edwin, emiten berkode JSMR itu harus membayar cicilan pokok ke bank serta obligasi, serta tetap harus melanjutkan proyek pembangunan jalan tol yang tentunya membutuhkan dana dalam jumlah besar.

"Yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar adalah kebijakan ini akan mempengaruhi cash flow JSMR karena beban usaha mereka juga cukup tinggi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper