Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Sumbermas (SSMS) Targetkan Produksi CPO Tumbuh 15%

Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk., (SSMS) menargetkan produksi minyak kelapa sawit atau CPO pada 2018 dapat bertumbuh 15% dari tahun sebelumnya menjadi sekitar 338.805 ton.
Logo SSMS/ssms.co.id
Logo SSMS/ssms.co.id

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk., (SSMS) menargetkan produksi minyak kelapa sawit atau CPO pada 2018 dapat bertumbuh 15% menjadi sekitar 338.805 ton.

Chief Executive Officer Sawit Sumbermas Sarana, Vallauthan Subraminam menyampaikan pada 2017 perusahaan membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih akibat meningkatnya volume produksi. Penambahan produksi terutama didorong pohon kelapa sawit muda yang sudah matang.

Per akhir tahun lalu, hasil tandan buah segar atau TBS perseroan mencapai 21,6 ton per hektare (ha). Volume itu jauh di atas rata-rata industri sebesar 13,5 ton per ha. Produksi TBS SSMS pun meningkat 16,7% year on year (yoy) menjadi 1,26 juta ton.

"Peningkatan produktivitas mengamankan posisi SSMS sebagai salah satu produsen minyak sawit tertingi di Indonesia," paparnya dalam siaran pers, Kamis (21/3).

Perusahaan per akhir 2017 memiliki luas lahan sebesar 97.335 ha, dan yang sudah dibudidayakan mencapai 73.353 ha. Artinya, SSMS mempunyai banyak ruang untuk menumbuhkan produksi pada tahun-tahun mendatang.

Sejalan dengan pertumbuhan produksi TBS dan yield perkebunan, rata-rata hasil CPO perusahan sejumlah 5,1 ton per ha, atau di atas rata-rata industri sebesar 4 ton per ha. Total produksi CPO pada 2017 naik 18,4% yoy menjadi 294.613 ton.

"Kami optimistis untuk mencapai peningkatan 15% sebagai target kami pada 2018," ujarnya.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Rabu (21/3), manajemen SSMS menyebutkan penjualan perseroan pada 2017 mencapai Rp3,24 triliun. Nilai itu meningkat 19,12% year on year (yoy) dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp2,72 triliun.

Beban pokok penjualan juga naik menuju Rp1,51 triliun dari sebelumnya Rp1,26 triliun. Namun, laba bruto perusahaan masih meningkat pada 2017 menjadi Rp1,72 triliun dibandingkan 2016 senilai Rp1,47 triliun.

Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menuju Rp787,09 miliar. Nilai itu naik 37,61% yoy dari sebelumnya Rp591,66 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper