Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA 2017: Pendapatan Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Naik 8%

Pendapatan emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. periode Januari-September tahun lalu mencatatkan kenaikan sebesar 8,92% yakni senilai Rp462,52 miliar. Adapun, pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan perseroan tercatat Rp424,762 miliar.
Karyawan dan pelaku usaha berada di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan dan pelaku usaha berada di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. periode Januari-September tahun lalu mencatatkan kenaikan sebesar 8,92% yakni senilai Rp462,52 miliar. Adapun, pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan perseroan tercatat Rp424,762 miliar.

Berdasarkan laporan laba rugi konsolidasian yang dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (20/3/2018), beban langsung perseroan yang berakhir  September tahun lalu mencapai Rp381,27 miliar.

Angka tersebut naik sebesar 10,56% dibandingkan dengan beban langsung pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni mencapai Rp344,83 miliar. Laba kotor perseroan juga mengalami peningkatan tipis yakni sebesar 1,82%.

Sepanjang periode Januari-September tahun lalu laba kotor emiten berkode SRAJ ini mencapai Rp81,25 miliar. Adapun laba kotor pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat mencapai Rp79,79 miliar.

Di sisi lain, jumlah aset yang dimiliki perseroan juga menyusut. Per September 2017 aset lancar SRAJ tercatat hanya senilai Rp644,08 miliar, turun sebesar 36,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1 triliun.

Namun demikian aset tidak lancar meningkat sebesar 17,63% dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,52 triliun. Sehingga, total jumlah aset per September tahun lalu Rp2,16 triliun, turun sebesar 8,81% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper