Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pedagang Tunggu Rapat The Fed, Dolar AS Stabil

Dolar AS bergerak stabil terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan siang ini, Senin (19/3/2018), saat pedagang bersiap menantikan pertemuan kebijakan moneter The Fed yang dipimpin pertama kali oleh Jerome Powell pekan ini.
Dolar AS./Bloomberg
Dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS bergerak stabil terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan siang ini, Senin (19/3/2018), saat pedagang bersiap menantikan pertemuan kebijakan moneter The Fed yang dipimpin pertama kali oleh Jerome Powell pekan ini.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau naik 0,08% atau 0,069 poin ke level 90,302 pada pukul 11.50 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,031 poin atau 0,03% di level 90,202, setelah pada perdagangan Jumat (16/3) berakhir menguat 0,10% atau 0,094 poin di posisi 90,233.

Dilansir Reuters, pada Jumat, indeks dolar telah mencapai level tertinggi dua pekan di kisaran level 90,38, menyusul rilis data indikator ekonomi AS terbaru dengan hasil yang kuat.

Produksi industri AS melonjak pada bulan Februari, sedangkan Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan naik pada bulan Maret ke level tertinggi sejak tahun 2004.

Angka tersebut memperkuat pandangan bahwa ekonomi global sedang menikmati pertumbuhan yang kuat dan oleh karenanya bank sentral AS The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan kebijakannya pada hari Rabu (21/3) waktu setempat.

Dengan anitisipasi para pelaku pasar atas keputusan penaikan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan tersebut, fokus utama tertuju pada apakah para pembuat kebijakan memproyeksikan kenaikan suku bunga sebanyak empat kali tahun ini, alih-alih tiga kali seperti yang diprediksikan pada pertemuan Desember.

Prospek kenaikan suku bunga biasanya mendukung mata uang karena suku bunga yang lebih tinggi cenderung menarik dana.

Meski demikian, berita terkait pergolakan politik di AS baru-baru ini juga menarik banyak perhatian. Investor khawatir pengenaan tarif impor oleh Presiden Donald Trump dan kebijakan proteksionis lainnya dapat mengganggu ekonomi AS dan global.

Penguatan dolar AS juga dibatasi politik di Jepang yang telah menjadi titik fokus bagi para pedagang.

Jajak pendapat Nippon TV menemukan tingkat dukungan bagi PM Shinzo Abe merosot sekitar 14 poin persentase dari bulan lalu menjadi 30%. Ini adalah level terendah untuk jajak pendapat tersebut selama kepemimpinan Abe yang telah berlangsung lebih dari lima tahun.

Sebagian besar pedagang berpikir yen akan menguat jika Abe harus mengundurkan diri karena dorongan stimulus moneternya yang agresif telah membebani mata uang tersebut.

Nilai tukar yen hari ini terpantau lanjut menguat 0,28% atau 0,30 poin ke level 105,71 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB, setelah berakhir terapresiasi 0,31% di posisi 106,01 pada perdagangan Jumat (16/3).

Posisi indeks dolar AS                                       

19/3/2018

(Pk. 11.50 WIB)

90,302

(+0,08%)

16/3/2018

90,233

(+0,10%)

15/3/2018

90,139

(+0,48%)

14/3/2018

89,704

(+0,04%)

13/3/2018

89,664

(-0,26%)

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper