Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Perlindungan Investor Pasar Modal Tembus Rp300 Miliar

PT Penyelengga Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) atau Indonesia Securities Investor Protection Fund (Indonesia SIPF) sampai dengan bulan Februari 2018 telah menghimpun dana perlindungan bagi investor pasar modal sebesar Rp307,11miliar.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Penyelengga Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) atau Indonesia Securities Investor Protection Fund (Indonesia SIPF) sampai dengan bulan Februari 2018 telah menghimpun dana perlindungan bagi investor pasar modal sebesar Rp307,11miliar.

Indonesia SIPF merupakan lembaga penyelenggara dana perlindungan pemodal di pasar modal indonesia.

Berdasarkan siaran pers P3IEI pada Rabu (14/3/2018), dana perlindungan tersebut terdiri dari dana perlindungan pemodal atau DPP sebesar Rp157,11 miliar dan dana cadangan ganti rugi pemodal atau CGRP sebesar Rp150 miliar.

DPP adalah kumpulan dana yang dibentuk berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melindungi pemodal di pasar modal dari hilangnya aset pemodal.

Sedangkan CGRP adalah dana milik SRO (Self Regulatory Organization) yang ditempatkan di Indonesia SIPF sebagai dana cadangan apabila DPP tidak mencukupi untuk mengganti klaim atas hilangnya aset investor yang disimpan di perusahaan efek dan bank kustodian.

Ignatius Girendroheru, Direktur Utama Indonesia SIPF, menyatakan per Februari 2018 nilai DPP telah tumbuh 12,88% yoy. Penambahan nilai DPP berasal dari iuran tahunan anggota DPP yang terdiri 105 perusahaan efek dan 19 bank kustodian.

Total jumlah iuran anggota DPP untuk tahun 2018 adalah sebesar Rp17,07 miliar. Jumlah iuran untuk tahun 2018 tersebut lebih tinggi dari iuran pada tahun 2017 lalu yaitu sebesar Rp13,42 miliar. Selain itu peningkatan nilai DPP juga berasal dari hasil investasi DPP yang mencapai Rp7,47 miliar yoy.

Sementara itu Widodo, Direktur Indonesia SIPF, menyampaikan jumlah nilai aset investor di pasar modal yang dilindungi oleh Indonesia SIPF sampai akhir Februari 2018 telah mencapai Rp4.491,6 triliun.

Secara ytd jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp200,06 triliun atau tumbuh 4,66%.

Menurut Widodo peningkatan nilai aset tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah bullish nya pasar saham yang tercermin dari pertumbuhan IHSG di Bursa Efek Indonesia sebesar 3,80% ytd.

Kedua adalah karena adanya kegiatan aksi korporasi dari emiten yang berasal dari IPO saham atau penerbitan obligasi korporasi.

Sampai dengan akhir Februari 2018 terdapat 2 emiten melakukan IPO saham dengan total nilai IPO Rp201,6 miliar dan sebanyak 7 institusi melakukan 23 penerbitan seri obligasi dengan total nilai emisi mencapai Rp18,57 triliun, serta penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 10 seri dengan nilai Rp42,57 triliun.

Dari jumlah investor yang terlindungi asetnya oleh Indonesia SIPF, sampai dengan bulan Februari 2018 terdapat 794.997 investor berdasarkan jumlah sub rekening efek (SRE) di PT KSEI.

Secara ytd jumlah investor yang dilindungi oleh Indonesia SIPF ini meningkat sebanyak 32.185 SRE atau tumbuh sekitar 4,22%.

KINERJA SIPF

Selama 2017 Indonesia SIPF berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif, setelah pada tahun sebelumnya mengalami kerugian.

Berdasarkan laporan keuangan audited 2017, Indonesia SIPF berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp2,03 miliar. Dibandingkan dengan laba usaha sebesar Rp299,6 juta pada tahun 2016, Indonesia SIPF pada tahun 2017 membukukan kenaikan laba usaha sebesar Rp1,73 miliar atau 579%.

Laba komprehensif tahun berjalan 2017 mencapai Rp.5,77 miliar dibandingkan pada tahun 2016 yang mengalami rugi komprehensif sebesar Rp4,06 miliar.

Ignatius Girendroheru menjelaskan bahwa perbaikan kinerja keuangan pada tahun 2017 telah menjadikan Indonesia SIPF sebagai lembaga perlindungan investor yang sehat dan kredibel.

Hal ini diperlukan guna menjalankan fungsi Indonesia SIPF dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi investor dan calon investor di pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper