Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Curah Hujan Tinggi, Penjualan Emiten Semen Tergerus

Penjualan sejumlah emiten semen tergerus tingginya curah hujan serta hari kerja yang lebih pendek pada Februari 2018.
Pekerja memindahkan semen ke atas kapal di Pelabuhan Paotere Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/11)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pekerja memindahkan semen ke atas kapal di Pelabuhan Paotere Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (29/11)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com,JAKARTA— Penjualan sejumlah emiten semen tergerus tingginya curah hujan serta hari kerja yang lebih pendek pada Februari 2018.

Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. mengungkapkan perseroan mengantongi volume penjualan semen domestik 1,2 juta ton pada Februari 2018. Pencapaian tersebut tumbuh hingga 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Marcos mengatakan pangsa pasar terbesar penjualan semen perseroan pada periode tersebut masih berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dengan demikian, total volume penjualan sampai dengan Februari 2018 mencapai 2,7 juta ton.

Kendati demikian, dia membenarkan volume penjualan pada Februari 2018 lebih rendah daripada Januari 2018. Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor.

“Curah hujan yang tinggi selama Februari 2018 menyebabkan beberapa titik banjir di Pulau Jawa serta hari kerja yang lebih pendek selama 28 hari,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (13/3).

Sebagai catatan, emiten berkode saham INTP itu menargetkan pertumbuhan volume penjualan 6%-7% secara year on year. Perseroan juga tengah berupaya menambah kapasitas produksi hingga 4,4 juta ton per tahun.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Rahmad Pribadi mengatakan volume penjualan semen perseroan tercatat 136.000 ton pada Februari 2018. Secara year on year, jumlah tersebut tumbuh 32%.

Akan tetapi, pencapaian pada Februari 2018 lebih rendah dibandingkan dengan Januari 2018. Bulan lalu, volume penjualan emiten berkode saham SMBR itu tercatat 161.000 ton.

“Betul penjualan tergerus akibat curah hujan yang tinggi pada Februari 2018,” jelasnya.

Rahmad menjelaskan Provinsi Sumatera Selatan masih menjadi penopang penjualan perseroan dengan kontribusi 41.000 ton selama Februari 2018. Selain itu, pangsa pasar di wilayah penetrasi seperti Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung tumbuh 50% secara year on year.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2017, penjualan semen SMBR tumbuh dari 2015 hingga 2017. Tercatat, penjualan tiap tahunnya mengalami kenaikan dengan volume 1,53 juta ton (2015), 1,63 juta ton, dan 1,76 juta ton.

Diberitakan Bisnis.com sebelumnya, Selasa (14/3), Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat konsumsi semen domestik juga tergerus pada Februari 2018. Total konsumsi semen di dalam negeri turun dari 5,68 juta ton pada Januari 2018 menjadi 4,79 ton pada Februari 2018.

ASI menyebut faktor utama turunnya konsumsi semen domestik akibat curah hujan yang tinggi pada bulan lalu. Selanjutnya, faktor hari kerja yang lebih pendek menggerus konsumsi semen domestik hingga 15,7% secara month to month pada Februari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper