Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Tertekan, Kinerja Sukuk Masih Positif

Kendati kinerja pasar obligasi secara umum sudah menunjukkan return negatif sepanjang tahun berjalan, kinerja pasar sukuk masih relatif solid meskipun juga berada dalam tren penurunan.

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati kinerja pasar obligasi secara umum sudah menunjukkan return negatif sepanjang tahun berjalan, kinerja pasar sukuk masih relatif solid meskipun juga berada dalam tren penurunan.

Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency, kinerja return Indonesia Composite Bond Index (ICBI) sudah turun 0,87% year to date per hari ini, Senin (12/3/2018). ICBI terkoreksi lagi 0,02% hari ini, melanjutnya tren pelemahannya sejak akhir Januari.

Di sisi lain, kinerja sukuk justru masih cukup positif. Indonesia Sukuk Index Composite (ISIXC) Total Return justru masih mencatatkan return positif 0,14% ytd. Hari ini, ISIXC Total Return justru meningkat 0,02%.

Anup Kumar, Senior Fixed Income Analyst Bank Maybank Indonesia, mengatakan bahwa kinerja pasar sukuk sejauh ini memang tidak selikuid dan sevolatil pasar surat utang konvensional. Oleh karena itu, kinerja sukuk tidak selalu secara riil mencerminkan kinerja pasar surat utang.

Lagipula, tidak ada seri-seri sukuk yang dijadikan sebagai seri acuan bagi pasar surat utang nasional. Padahal, seri-seri tersebutlah yang paling tinggi pergerakannya. Kurangnya transaksi di sukuk menyebabkan pergerakan harganya relatif lebih lambat.

“Sukuk itu cenderung dibeli untuk dipegang hingga maturity. Pembeli biasanya beli karena ingin cari imbal hasil yang lebih baik dibandingkan dengan konvensional. Jadi, ada bias di indeksnya,” katanya, Senin (12/3/2018).

Saat ini, pasar sukuk di Indonesia memang belum benar-benar berkembang optimal, meskipun dari tahun ke tahun emisi sukuk semakin meningkat.

Sukuk menarik selain karena adanya prinsip syariah yang diikuti, juga karena ada premium yield sekitar 10-50 bps di atas seri-seri konvensional. Namun, tingginya tingkat yield ini juga yang menyebabkan emiten, termasuk pemerintah, cenderung lebih membatasi penerbitan sukuk.

Sejauh ini, outstanding sukuk negara hanya Rp337,03 triliun atau 15,68% dari total outstanding surat berharga negara (SBN) yang senilai Rp2.148,26 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper