Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Kospi Korsel Lanjutkan Reli Pada Hari Ketiga

Indeks Kospi berhasil memperpanjang penguatannya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (12/3/2018), di tengah penguatan bursa Asia yang didorong optimisme seputar ekonomi Amerika Serikat (AS).
Bursa Kospi/Reuters
Bursa Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi berhasil memperpanjang penguatannya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (12/3/2018), di tengah penguatan bursa Asia yang didorong optimisme seputar ekonomi Amerika Serikat (AS).

Pergerakan indeks saham acuan Korea Selatan tersebut berakhir menguat 1% atau 24,67 poin di level 2.484,12, setelah dibuka dengan kenaikan 1,06% atau 26,19 poin di 2.485,64.

Sebanyak 556 saham menguat, 158 saham melemah, dan 56 saham stagnan dari 770 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Sejumlah saham terpantau mendorong penguatan Kospi hari ini, di antaranya Dongwha Pharm Co. Ltd. (+4,29%), Woori Bank (+4,18%), dan KR Motors Co. Ltd. (+1,40%).

Sementara itu, saham Samsung Electronics Co. stagnan di posisi 2.487.000 won, setelah dibuka dengan kenaikan 41.000 poin di level 2.528.000. Saham raksasa elektronik tersebut telah menguat selama empat hari berturut-turut sebelumnya.

Di sisi lain, saham Samyang Holdings Corp. dan CJ Logistics Corp. yang masing-masing turun 0,93% dan 0,39% berada di antara deretan saham yang bergerak negatif.

Sejalan dengan Kospi, nilai tukar won melanjutkan apresiasinya dengan berakhir menguat 0,43% atau 4,64 poin di posisi 1.065,18 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, indeks Kospi menguat bersama mayoritas indeks saham lainnya di Asia, setelah indeks S&P 500 menguat 1,7% pada perdagangan Jumat (9/3).

Rilis data payroll AS pada Jumat meyakinkan investor bahwa ekonomi Amerika terus menguat tanpa laju kenaikan yang cepat atas upah pada bulan sebelumnya yang bisa memicu kekhawatiran inflasi.

Pada Februari 2018, jumlah pekerjaan AS bertambah sebanyak 313.000, melampaui perkiraan untuk kenaikan sebesar 205.000. Adapun data upah menunjukkan rata-rata pendapatan per jam meningkat 2,6% dari tahun sebelumnya atau meleset dari perkiraan sebesar 2,8%.

“Tekanan ke bawah atas dolar AS terhadap won Korea menguat hari ini karena pasar mencerminkan berkurangnya tensi antara AS dan Korea Utara. Kekhawatiran tentang kenaikan laju suku bunga yang lebih cepat oleh The Fed juga telah surut,” kata Kim Hyunjin, analis FX di NH Futures, seperti dikutip Bloomberg.

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

12/3/2018

2.484,12

+1,00%

9/3/2018

2.459,45

+1,08%

8/3/2018

2.433,08

+1,30%

7/3/2018

2.401,82

-0,40%

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper