Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Austindo Nusantara (ANJT) Melonjak 415%

Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk., (ANJT) meraih laba bersih senilai US$47,42 juta pada 2017, melonjak 415,43% dari sebelumnya US$9,2 juta.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk., (ANJT) meraih laba bersih senilai US$47,42 juta pada 2017, melonjak 415,43% dari sebelumnya US$9,2 juta.

Dalam laporan keuangan 2017 yang dipublikasikan Senin (12/3), manajemen ANJT melaporkan pendapatan senilai US$161,80 juta. Nilai itu meningkat 20,35% year on year (yoy) dari sebelumnya US$134,44 juta.

Dengan perhitungan Rp1 = 0,000074 per dolar AS, maka nilai tukar yang berlaku ialah US$1 = Rp13.513,51. Oleh karena itu, pendapatan perseroan pada 2017 mencapai Rp2,18 triliun, naik dari 2016 senilai Rp1,82 triliun.

“Pendapatan penjualan mencapai US$157,03 juta, sedangkan pendapatan dari konsensi jasa sebesar US$4,76 juta,” papar manajemen ANJT.

Pendapatan dari penjualan minyak kelapa sawit dan inti sawit sejumlah US$154,74 juta. Adapun, penjualan lain-lain hanya sebesar US$2,29 juta.

Beban pokok penjualan meningkat menjadi US$111,65 juta dari sebelumnya US$89,16 juta. Laba bruto pada 2017 pun menuju US$50,15 juta dari 2016 sebesar US$45,29 juta.

Untungnya, perusahaan mendapatkan penghasilan (beban) lain-lain bersih sejumlah US$61,96 juta dari posisi rugi pada 2016 sebesar US$549.068. Laba usaha pun meningkat signifikan menjadi US$71,39 juta pada 2017 dari sebelumnya US$15,86 juta.

Sebelumnya, Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) Lucas Kurniawan mengatakan peningkatan laba perusahaan salah satunya disebabkan penjualan investasi.

Pada Maret 2017, perseroan menjual 10,87% kepemilikan di PT Agro Muko seharga US$44,3 juta dan mengakui laba atas penjualan investasi ini sebesar US$39,4 juta.

Selain itu, pada September 2017, perseroan menjual seluruh kepemilikan sebesar 99,99% di PT Darajat Geothermal Indonesia ke Star Energy Geothermal BV dan PT Barito Pacific Tbk., seharga US$30,1 juta.

Perusahaan juga menjual seluruh kepemilikan 5% di PT Star Energy Geothermal Suoh Sekincau ke PT Barito Pacific Tbk. seharga US$325.000.

Per akhir Desember 2017, biaya perolehan akuisisi mencapai US$19,12 juta. Adapun, biaya perolehan setelah penurunan nilai atau nilai wajar ialah US$18,96 juta.

Dalam setahun penuh 2017, laba bersih ANJT melonjak 415,43% yoy menjadi US$47,42 juta. Pada 2016 laba bersih ANJT hanya mencapai US$9,2 juta.

Liabilitas perseroan sejumlah US$174,14 juta, naik dari 2016 senilai US$170,46 juta. Liabilitas jangka pendek meningkat menuju US$55,60 juta dari sebelumnya US$45,04 juta.

Ekuitas perseroan naik menjadi US$392,38 juta dari sebelumnya US$354,65 juta. Total aset pun naik menuju US$566,52 juta dari sebelumnya US$525,11 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper