Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peminat Lelang SUN Pekan Ini Akan Semakin Turun, Ini Alasannya

Kian membaiknya data tenaga kerja Amerika Serikat berpotensi mendorong investor obligasi dalam negeri melanjutkan sikap menunggu sehingga penawaran dalam lelang surat utang negara yang akan digelar Selasa (13/3/2018) akan cenderung terbatas.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA — Kian membaiknya data tenaga kerja Amerika Serikat berpotensi mendorong investor obligasi dalam negeri melanjutkan sikap menunggu sehingga penawaran dalam lelang surat utang negara yang akan digelar Selasa (13/3/2018) akan cenderung terbatas.

Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan peningkatan data nonfarm payroll (NFP) bulanan pada Februari 2018 di AS sebesar 313.000 pekerja, melampaui konsensus sebesar 205.000 pekerja, dan pencapaian bulan sebelumnya sejumlah 239.000 pekerja.

Upah perjam pun meningkat, meskipun hanya 0,1%, lebih rendah dari bulan Januari 0,3% dan estimasi konsensus 0,2%. Sementara itu, tingkat pengangguran terjaga di level 4,1%.

Data ketenagakerjaan yang kian membaik diproyeksikan akan semakin menambah tekanan di pasar obligasi domestik, setelah sebulan terakhir pasar tertekan karena meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa investor kemungkinan akan melanjutkan sikap menunggu karena rilis data tersebut. Hal ini sudah terlihat di pasar sekunder selama ini dan akan terjadi pula di pasar primer.

Pada Selasa (13/3/2018) mendatang, pemerintah akan kembali menggelar lelang rutin surat utang negara atau SUN dengan target indikatif Rp17 triliun dan target maksimal Rp25,5 triliun. Akan ada 6 seri yang dilelang, yakni surat perbendahaan negara seri SPN 3 bulan dan SPN 12 bulan, serta obligasi negara seri FR0063, FR0064, FR0075, dan FR0076.

Ramdhan mengatakan, penawaran investor dalam lelang esok kemungkinan akan terus berkurang dibandingkan lelang-lelang sebelumnya.

Pada 5 lelang SUN yang telah digelar sepanjang tahun ini, tren penawaran investor semakin turun dari waktu ke waktu. Pada lelang pertama, penawaran investor mencapai rekor sepanjang sejarah dengan nilai Rp86,2 triliun, tetapi lelang terakhir pada dua pekan lalu tinggal Rp41,09 triliun.

“Saya rasa lelang Selasa nanti akan ada penurunan. Kemungkinan tetap di atas Rp30 triliun, tetapi investor akan ekspektasi yieldnya ke kanan atau cenderung lebih tinggi. Ekspektasi yield yang tinggi sangat mungkin terjadi karena tren bearish masih sangat terlihat di pasar sekunder,” katanya, Minggu (11/3/2018).

Adapun, secara year to date, kinerja return pasar obligasi sudah negatif. Indeks obligasi komposit atau ICBI sudah menunjukkan penurunan 0,89% year to date. Sementara itu, Per Kamis (8/3) kepemilikan investor asing pada instrumen surat berharga negara (SBN) tradable sudah turun Rp4,37 triliun dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2017.

Pekan lalu, penawaran investor dalam lelang sukuk negara hanya Rp8,6 triliun, terendah bahkan bila dibandingkan lelang-lelang sukuk sejak awal 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper