Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Bahan Baja China Tembus Rekor, Harga Nikel Ikut Meleleh

Analis Marex Spectron di London Alastair Munro menuturkan terdapat gambaran fundamental yang buruk dari China dengan adanya persediaan bahan yang mengandung besi dalam rekor tertinggi dan pembuat baja yang melakukan destocking. Kondisi tersebut menyebabkan nikel sebagai bahan bakunya menjadi bearish.
Nikel/Istimewa
Nikel/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga nikel merosot ke level terendah dalam 3 pekan, lantaran kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan baja akibat cadangan China yang mencapai rekor tertinggi.

Pada penutupan perdagangan Kamis (8/3/2018) harga nikel di London Metal Exchange (LME), kontrak teraktif Maret 2018, turun 319,50 poin atau 2,36% menjadi US$13.220 per ton, pelemahan 2 sesi berturut—turut. Angka tersebut merupakan level terendah sejak 13 Februari 2018.

Kendati demikian, secara year to date (ytd), harga terpantau tumbuh 4% setelah ditutup di level US$12.760 per ton pada 29 Desember 2017. Tahun lalu, harga komoditas logam industri ini mengalami penguatan hingga 25,16%.

Analis Marex Spectron di London Alastair Munro menuturkan terdapat gambaran fundamental yang buruk dari China dengan adanya persediaan bahan yang mengandung besi dalam rekor tertinggi dan pembuat baja yang melakukan destocking. Kondisi tersebut menyebabkan nikel sebagai bahan bakunya menjadi bearish.

“Tidak ada ‘istirahat’ pada ruang logam industri,” kata Munro, seperti dilansir Bloomberg, dengan bahasa perumpamaan yang mengartikan bahwa nikel tengah mengalami tekanan.

Senada, Celia Wang, seorang trader di Grand Flow Resources mengatakan harga nikel tengah ditekan oleh stok stainless steel China yang sangat tinggi. “Stok stainless steel China sangat tinggi dan persediaan rebar juga meningkat, mengindikasikan permintaan yang tidak baik,” ujar Wang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper