Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Merosot 2,03%, 4 Sentimen Disanyalir Picu Kekhawatiran Pasar

IHSG ditutup merosot 2,03% atau 131,84 poin di level 6.368,27, setelah dibuka menguat hanya 0,01% atau 0,85 poin di posisi 6.500,96. Adapun pada perdagangan Selasa (6/3), IHSG ditutup melemah 0,77% atau 50,48 poin di level 6.500,11.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (7/3/2018).

IHSG ditutup merosot 2,03% atau 131,84 poin di level 6.368,27, setelah dibuka menguat hanya 0,01% atau 0,85 poin di posisi 6.500,96. Adapun pada perdagangan Selasa (6/3), IHSG ditutup melemah 0,77% atau 50,48 poin di level 6.500,11.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.346,66 – 6.516,89. Dari 572 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 68 saham menguat, 336 saham melemah, dan 168 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dengan tekanan terbesar dari sektor tambang yang merosot 3,56%, disusul sektor konsumer yang melemah 3,07%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 2,17% atau 12,65 poin di level 569,63, setelah dibuka melemah hanya 0,02% atau 0,09 poin di posisi 582,20.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau mayoritas melemah, dengan indeks FTSE Malay KLCI yang turun 1,18%, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,57%, dan indeks SE Thailand yang melemah 0,79%, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 0,53%.

Di kawasan Asia lainnya, Indeks Topix ditutup melemah 0,72% atau 12,34 poin ke level 1.703,96, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,77% atau 165,04 poin ke level 21.252,72. Adapun indeks Kospi Korsel 0,40% atau 9,59 poin di level 2.401,82.

Hampir seluruh bursa bursa saham Asia melemah karena karena investor mempertimbangkan implikasi pengaruh kuat proteksionis dalam pemerintahan Trump setelah mundurnya Gary Cohn.

"Dengan pengunduran diri Gary Cohn, ini menunjukkan bahwa di dalam pemerintahan Trump, pendulum berayun ke arah anti-perdagangan," kata James Cheo, analis investasi di Bank of Singapore, seperti dikutip Bloomberg. "Apa yang harus kita perhatikan adalah bagaimana negara-negara lain bereaksi dalam menanggapi tarif impor tersebut,” lanjutnya.

Empat sentimen disinyalir menjadi pemicu jatuhnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu (7/3/2018) baik dari sisi internal maupun sentimen global. Samuel Sekuritas menjelaskan, sentmen dari dalam negeri adalah munculnya kekhawatiran pasar tentang risiko dari membengkaknya subsidi energi dalam APBN akibat kenaikan harga minyak dunia.

Sebagai informasi, saat ini subsidi energi dalam APBN 2018 ditetapkan Rp94,53 triliun, terdiri dari subsidi bahan bakar minyak Rp46,9 triliun dan subsidi listrik Rp47,7 triliun. Berdasarkan perhitungan sementara pemerintah, subsidi solar bakal naik dari saat ini Rp500 menjadi Rp700-Rp.1000 per liter.

Adapun harga minyak dunia tercatat rerata US$61,61 per barel lebih tinggi dari asumsi APBN sebesar US$48 per barel. Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjamin penaikan subsidi energi tersebut tidak akan membuat APBN jebol dengan perkiraan defisit masih di angka 2,19% terhadap PDB.

Kekhawatiran lainnya terkait gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi dalam sepekan terakhir, juga menjadi perhatian besar investor bursa saham. Kurs rupiah dalam sepekan terakhir yang terdepresiasi cukup dalam hingga menembus level Rp13.700 per dolar AS.

Adapun sentimen global datang dari memanasnya perang dagang (trade war) berskala global yang dipicu oleh rencana penaikan tarif impor baja dan aluminium Amerika. Kebijakan tersebut langsung memicu reaksi dari berbagai negara di dunia, terutama China yang siap membalas proteksionisme ala Donald Trump tersebut.

Kewaspadaan pasar lainnya adalah tentang potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini, di mana bos bank sentral Amerika yang baru Powell memberikan sinyal akan dikereknya Fed Fund Rate dalam rapat The Fed yang diagendakan pada 21 Maret 2018.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

HMSP

-4,25

UNVR

-2,62

ASII

-2,80

BBRI

-1,88

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

KMTR

+25,00

MABA

+3,64

MLBI

+1,30

MEGA

+1,69

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper