Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Properti (PPRO) Estimasikan Laba Bersih 2017 Meningkat 22%

Pencapaian kinerja PT PP Properti Tbk untuk tahun 2017 diperkirakan mencatat laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas Induk sekitar Rp444 miliar atau tumbuh 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp366 miliar.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan PP Properti di Jakarta, Sabtu (3/6)./JIBI-Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan PP Properti di Jakarta, Sabtu (3/6)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pencapaian kinerja PT PP Properti Tbk untuk tahun 2017 diperkirakan mencatat laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas Induk sekitar Rp444 miliar atau tumbuh 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp366 miliar.

Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan marketing sales yang meningkat 21% menjadi sebesar Rp3,01 triliun dari tahun 2016 sebesar Rp2,4 triliun.

Marketing Sales disokong dari beberapa proyek PPRO antara lain Grand Kamala lagoon (24%), Grand Shamaya (18%), Apartemen Begawan (9%), Grand Dharmahusada Lagoon (5%), Gunung Putri Square (5%), The Ayoma (4%) dan beberapa proyek realti serta commercial lainnya.

Saat ini Laporan Keuangan Audited PPRO masih dalam proses finalisasi yang rencana akan dirilis pada pekan depan. Arus kas dari aktivitas operasi tahun 2017 tercatat positif sekitar Rp67 miliar dengan posisi saldo kas pada akhir tahun positif sekitar Rp996 miliar.

Penguatan dari sisi arus kas mendorong tercapainya posisi neraca keuangan yang sehat, yang mana rasio utang berbunga terhadap modal (debt interest bearing) sekitar 0,64 dan posisi net gearing ratio sebesar 0,43.

Dengan demikian, total utang berbunga perseroan masih berada di bawah 1 kali, posisi ini menunjukkan tingkat leverage perseroan yang sangat terkendali.

Pertahanan arus kas tersebut disokong dari kenaikan prosentase pembelian secara tunai atas unit-unit retail PPRO dan penerapan program Creative Financing.

Maka dengan kekuatan tersebut, untuk memenuhi kewajiban atas utang jangka pendek yang akan jatuh tempo di tahun ini, PPRO akan menggunakan kas internal untuk membayarnya.

Untuk total land bank mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 291%, dimana di tahun 2017 ini total land bank yang telah dimiliki sekitar 297 Ha.

“Pencapaian kami di 2017 kemarin merupakan hasil kerja keras dan kerja kreatif dari seluruh jajaran di perseroan. Kami meyakini di tahun ini permintaan property akan semakin bergairah seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan akan tumbuh 5,4%,” ungkap Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO, melalui siaran pers, Rabu (7/3/2018).

Menghadapi 2018, perseroan telah menetapkan target marketing sales sebesar Rp3,8 triliun dengan target pencapaian laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp528 miliar.

Selain fokus pada pengembangan landbank yang sudah ada, di 2018 ini PPRO akan mulai pengembangan beberapa lokasi TOD dan peningkatan pendapatan berulang (recurring income) melalui pembangunan hotel di Surabaya, Lombok dan Labuan Bajo.

Di tahun ini akan ada kontribusi tambahan dari segmen hospitality yaitu mulai beroperasinya Hotel Kaza di Surabaya dan mulai proses konstruksi dari Prime Park Hotel & Convention di Lombok.

Diharapkan dengan beroperasinya beberapa proyek hospitality dapat meningkatkan recurring income PPRO menjadi 10%-15% terhadap total laba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper