Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OBLIGASI: Harga SUN Bakal Lanjutkan Pelemahan, Sejumlah Seri Ini Jadi Rekomendasi

MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (7/3/2018) harga surat utang negara atau SUN masih akan mengalami penurunan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (7/3/2018) harga surat utang negara atau SUN masih akan mengalami penurunan.

I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas, mengatakan bahwa penurunan harga ini didukung oleh kenaikan imbal hasil surat utang global maupun surat utang regional di tengah kecemasan akan adanya tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump.

"Dari dalam negeri, investor akan mencermati data cadangan devisa yang akan di rilis pada hari ini mendorong imbal hasil SUN masih akan bergerak terbatas pada awal perdagangan," ungkapnya dalam riset harian, Rabu (7/3/2018).

Adapun, sejumlah seri yang direkomendasikan Made untuk ditransaksikan hari ini yakni seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, dan FR0072.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (6/3/2018), harga SUN juga mengalami pelemahan. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta masih berlanjutnya akumulasi penjualan oleh investor asing dorong kenaikan imbal hasil SUN kemarin.

Kenaikan imbal hasil US Treasury yang didorong oleh kecemasan investor akan dilakukannya perang dagang yang akan dilakukan oleh Presiden Trump menjadi katalis negatif dari luar negeri.

Adapun dari dalam negeri, semakin melemahnya nilai tukar rupiah serta keluarnya dana asing di SBN juga menjadi katalis negatif pada perdagangan di pasar sekunder maupun pada lelang SBSN yang mengalami penurunan permintaan dibandingkan lelang SBSN dua minggu lalu.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 13 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 4 - 13 bps dengan harga turun hingga sebesar 50 bps.

"Adapun secara teknikal, harga SUN dengan tenor pendek masih terlihat mengalami tren penurunan sedangkan tenor panjang terlihat mengalami perubahan tren dari turun menjadi kenaikan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper