Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Kerugian, Matahari Putra Prima (MPPA) Lakukan Efisiensi

Untuk menekan kerugian dan tingginya beban perusahaan, PT Matahari Putra Prima Tbk. akan melakukan efisiensi sepanjang tahun ini.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kanan) didampingi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey (kiri) dan Presdir PT Matahari Putra Prima (MPPA) Benjamin Mailool (kedua kiri) mengunjungi Lippo Group Logistics Center, di Balaraja,Tangerang, Banten, Selasa (19/9)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kedua kanan) didampingi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey (kiri) dan Presdir PT Matahari Putra Prima (MPPA) Benjamin Mailool (kedua kiri) mengunjungi Lippo Group Logistics Center, di Balaraja,Tangerang, Banten, Selasa (19/9)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk menekan kerugian dan tingginya beban perusahaan, PT Matahari Putra Prima Tbk. akan melakukan efisiensi sepanjang tahun ini.

Head of Corporate Communication PT Matahari Putra Prima Tbk. Fernando Repi menuturkan, efisiensi telah dilakukan sejak 3 tahun lalu, dengan menurunkan 50% biaya pemakaian listrik. Aksi efisiensi tersebut juga masih akan berlanjut hingga tahun ini, mengingat belum terlihatnya pemulihan ekonomi.

Fernando mengatakan, akan melakukan efisiensi dari sisi karyawan serta meningkatkan produktivitas pegawai. Selain itu, emiten bersandi saham Hypermart bakal meninjau kembali beberapa gerai-gerai dan mengurangi ukuran gerai.

"Pemulihan daya beli belum kelihatan, padahal kami sudah melakukan promo dan menambah supplier. Kami juga sudah efisiensi opex," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (6/3/2018).

Saat ini, Hypermart tengah melakukan evaluasi beberapa gerai-gerai yang akan downsize. Selain itu, Hypermart juga tengah mengurangi SKU (stock keeping unit) dan fokus pada penjualan fast moving dan consumer goods.

Fernando menuturkan, hampir secara keseluruhan penjualan di kota-kota besar, khususnya ibu kota provinsi dalam tren menurun. Selain itu, penjualan di tingkat kabupaten/kota ada juga yang sudah dua tahun tidak mencatatkan pertumbuhan.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Fernando pun mengharapkan agar pemerintah bisa memberikan stimulus untuk meningkatkan daya beli. Stimulus yang diharapkannya dalam bentuk penurunan suku bunga dan juga mempercepat dana desa. Bila dana desa turun lebih cepat, harapannya, kota kedua berpotensi mencatatkan pertumbuhan yang tinggi.

Dalam laporan keuangan per September 2017, MPPA mencatatkan rugi yang diatribusikan ke atribusikan ke entitas induk senilai Rp402,98 miliar pada September 2017. Padahal, bila dibandingkan dengan per September 2016, peritel yang dikenal dengan brand Hypermart masih mencatatkan laba senilai Rp32,56 miliar.

Kerugian Hypermart selama sembilan bulan 2017, disebabkan oleh penurunan penjualan dan pendapatan usaha. Hingga September 2017, nilai penjualan dan pendapatan usaha MPPA senilai Rp9,61 triliun, terkontraksi 6,6% dari posisi Rp10,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, beban penjualan MPPA malah meningkat tajam. Per September 2017, beban penjualan MPPA mencapai Rp227,35 miliar, naik 6 kali lipat dari posisi Rp35,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sepanjang 2017, MPPA telah menambah sebanyak 4 gerai baru, sehingga total gerai yang dimiliki oleh perseroan mencapai 115 gerai. Adapun alokasi belanja modal untuk pembukaan satu gerai Rp30 miliar—Rp40 miliar.

Dia mengatakan, rerata nilai belanja modal untuk pembukaan satu gerai pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Fernando mengharapkan, jumlah gerai yang akan dibuka pada 2018, sekurangnya akan sama dengan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper