Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Barito Pacific (BRPT) Akuisisi Star Energy milik Prajogo Pangestu

PT Barito Pacific Tbk., (BRPT) menyatakan akuisisi terhadap Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHPL) diperkirakan dapat terealisasi pada Juni 2018.
Dirut PT Barito Pacific Tbk Agus Salim Pangestu (tengah), Wakil Direktur Rudy Suparman (kiri), Direktur Henky Susanto (kedua kiri) Komisaris Alimin Hamdi (kedua kanan) dan Direktur Salwati Agustina, berbincang seusai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12)./ANTARA-Audy Alwi
Dirut PT Barito Pacific Tbk Agus Salim Pangestu (tengah), Wakil Direktur Rudy Suparman (kiri), Direktur Henky Susanto (kedua kiri) Komisaris Alimin Hamdi (kedua kanan) dan Direktur Salwati Agustina, berbincang seusai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12)./ANTARA-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA-PT Barito Pacific Tbk., (BRPT) menyatakan akuisisi terhadap Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHPL) diperkirakan dapat terealisasi pada Juni 2018.

"Kira-kira realisasi Juni 2018," tutur Presiden Direktur BRPT Agus Salim Pangestu, Senin (5/3/2018).

Star Energy Group Holdings Pte Ltd (SEGHPL) merupakan sebuah perusahaan terbatas milik taipan Prajogo Pangestu yang didirikan dan berdomisili di Singapura. Perusahaan tersebut bergerak pada bidang investasi Investment holding. Saat ini, perusahaan memiliki sejumlah kontrak strategis dengan perusahaan energi domestik.

Agus menyampaikan, rencana Star Energy menerbitkan global bond dapat berdampak positif terhadap perseroan. Pasalnya, Star Energy memiliki pinjaman dengan tenor lebih panjang dan pendanaan untuk eksplorasi.

"Penerbitan bond berdampak bagus karena tenor lebih panjang. Harusnya dividend flow dari Star juga bisa lebih bagus. Setidaknya juga bisa ada capital untuk eksplorasi lebih banyak," paparnya.

Sebagai informasi, pada 27 Februari 2018 lembaga pemeringkat internasional Moody's Investor Service memberikan rating (P) Ba3 terhadap obligasi senilai US$650 juta yang akan diterbitkan Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited. Outlook surat utang itu ialah stabil.

Presiden dan analis senior Moody's Spencer Ng menyampaikan, Star Energy bermaksud menggunakan hasil penerbitan obligasi untuk membiayai kembali pinjaman yang ada dan kegiatan perusahaan lainnya.

"Peringkat [P] Ba3 mencerminkan profil pendapatan Star Energy yang dapat diprediksi. Hal ini didukung operasi perusahaan yang solid dan pembayaran yang stabil di bawah kontrak penjualan energi dengan PT PLN," tulisnya dalam keterangan resmi.

Namun demikian, profil kredit Star Energy dibatasi dua hal, yakni ketergantungan perusahaan terhadap pasokan sumber daya panas bumi dan tingginya biaya modal kerja. Sumber daya uap panas bumi mengalami risiko penurunan secara alami sehingga manajemen perlu melakukan pengeboran dari sumur-sumur yang baru.

Menurut Ng, setelah menerbitkan surat utang US$650 juta, debt service coverage ratio (DSCR) Star Energy akan mencapai 1,2x. DSCR ialah pembagian laba bersih total terhadap total pelunasan utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper