Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunas Baru (TBLA) Tawarkan Kupon Obligasi Tahap I 9%—9,75%

Emiten perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk., (TBLA) melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dengan jumlah pokok sebesar-besarnya Rp1 triliun. Penawaran kupon berada di kisaran 9%--9,75% per tahun.
Lahan sawit yang dikelola Tunas Baru Lampung (TBLA)
Lahan sawit yang dikelola Tunas Baru Lampung (TBLA)

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk., (TBLA) melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dengan jumlah pokok sebesar-besarnya Rp1 triliun. Penawaran kupon berada di kisaran 9%--9,75% per tahun.

Dalam PUB Obligasi I Tunas Baru Lampung, manajamen menargetkan raihan dana Rp1,5 triliun. Untuk mengeksekusi aksi korporasi tersebut, perusahaan menerbitkan Obligasi I Tunas Baru Lampung Tahap I Tahun 2018 dengan pokok sebesar-besarnya Rp1 triliun.

Wakil Presiden Direktur Tunas Baru Lampung Sudarmo Tasmin menyampaikan, tujuan perseroan gencar menerbitkan surat utang termasuk obligasi dalam beberapa bulan ke belakang ialah memperpanjang tenor fasilitas kredit dan mendapatkan suku bunga tetap selama 3—5 tahun. Pasalnya, anatomi utang TBLA didominasi tenor jangka pendek 1-3 tahun.

Pengambilan suku bunga tetap menjadi penting karena tidak terpengaruh isu penaikkan suku bunga Federal Reserve. Pasalnya, pengerekan suku bunga Fed dapat mendorong kenaikan suku bunga perbankan.

"Jadi ada baiknya fixing bunga. Ini persiapan sejak 2017. Kita fix-kan interest rate sehingga tidak galau dengan isu kenaikan suku bunga. Kita juga menarik waktunya agar penyelesaian utang lebih panjang [jadi 5 tahun]," tuturnya dalam acara investor gathering, Rabu (28/2/2018).

PUB I Obligasi Tunas Baru Lampung memeroleh pemeringkatan A+ Idn (Single A Plus) dari PT Fitch Ratings Indonesia. Peringkat atas dari Fitch ini berlaku dalam periode 3 Januari 2018 sampai dengan 2 Januari 2019.

Perusahaan menawarkan surat utang ini dengan kupon 9%--9,75% per tahun. Persentase itu lebih rendah dari bunga utang perseroan yang berada di kisaran 9%, 9,5%, dan10,5%.

Pembayaran bunga obligasi pertama dilakukan pada 29 Juni 2018. Adapun, pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo ialah pada 29 Maret 2023.

Dalam rangka penerbitan obligasi, TBLA sudah memeroleh peringkat A+ (single A plus) dari PT Fitch Rating Indonesia.

Penjamin pelaksana emisi ialah PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Securities. Adapun, wali amanat adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Berikut jadwal sementara penerbitan Obligasi I Tunas Baru Lampung Tahap I Tahun 2018.

Masa Penawaran Awal : 27 Februari—12 Maret 2018
Perkiraan Tanggal Efektif : 21 Maret 2018
Perkiraan Masa Penawaran Umum : 23—25 Maret 2018
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 27 Maret 2018
Perkiraan Tanggal Distribusi Elektronik : 29 Maret 2018
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 29 Maret 2018
Perkiraan Tanggal Pencatatan di BEI: 2 April 2018

Menurutnya, dana yang diperoleh dari obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh perseroan untuk membayar utang.

Rinciannya ialah sekitar Rp420 miliar untuk pelunasan seluruh pokok pinjaman kepada PT Bank Maybank Indonesia Tbk., sekitar Rp420 miliar untuk menurunkan saldo pinjaman perusahaan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Selanjutnya, sekitar Rp90 miliar digunakan untuk menurunkan saldo kepada PT Bank OCBC NISP Tbk, dan sekitar Rp60 miliar dialokasikan untuk menurunkan saldo pinjaman kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Surdarmo menambahkan, perihal peluncuran obligasi senilai Rp500 miliar sebagai penawaran lanjutan bisa dilakukan pada tahun depan.

"Saat ini kami fokus dulu ke PUB I 2018 sebesar Rp1 triliun. Rp500 miliar lagi mungkin tahun depan," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2017, utang bank jangka pendek TBLA mengalami kenaikan 67,58% year on year (yoy) menjadi Rp1,64 triliun dari sebelumnya Rp981,82 miliar. Hal ini terutama disebabkan kenaikan pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. serta PT Bank Permata Tbk.

Jumlah liabilitas jangka panjang perseroan per kuartal III/2017 juga meningkat 15,59% yoy menjadi Rp5,31 triliun dari sebelumnya Rp4,59 triliun. Adapun, utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun naik 12,81% yoy menuju Rp 3,56 triliun per 30 September 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper