Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Stoxx Europe 600 Naik 0,6%

Pergerakan indeks saham acuan kawasan Eropa berhasil berakhir di zona positif pada perdagangan Senin (26/2/2018), seiring beralihnya fokus pasar dari musim laporan keuangan perusahaan ke kebijakan moneter dan politik di kawasan tersebut.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan kawasan Eropa berhasil berakhir di zona positif pada perdagangan Senin (26/2/2018), seiring beralihnya fokus pasar dari musim laporan keuangan perusahaan ke kebijakan moneter dan politik di kawasan tersebut.

Indeks Stoxx 600 berakhir naik 0,6% di level 383,34. Sebagian saham mengikis sedikit penguatannya menyusul komentar Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Draghi yang mengatakan bank sentral Eropa tersebut masih yakin bahwa inflasi berada pada tren peningkatan.

Hal ini mendukung ekspektasi pasar terhadap bank tersebut untuk akhirnya mengakhiri program pembelian obligasi tahun ini.

Menurut seorang pedagang, saham perusahaan satelit SES naik 9,7%, perusahaan kemasan obat-obatan Jerman Gerresheimer naik 2,4%, dan pembuat pipa asal Prancis Vallourec naik 4,6%.

“Investor menjadi lebih puas melakukan pembelian kembali ke dalam pasar, dan pengalaman akan aksi jual yang tajam di awal bulan ini terus memudar,” kata analis CMC Markets, David Madden, seperti dikutip Reuters.

Indeks saham acuan Italia menjadi salah satu performa terburuk, dengan kenaikan tipis 0,2%. Biaya utang Italia naik pekan lalu menjelang pemilihan nasional yang diperkirakan akan menghasilkan parlemen menggantung (hung parliament).

Sementara itu, saham perusahaan telekomunikasi Nokia dan Ericsson masing-masing naik 2,3% dan 1,3%.

Ekspektasi untuk jaringan 5G generasi berikutnya sedang meningkat setelah CEO Nokia mengatakan bahwa operator-operator telekomunikasi besar mempercepat timeline mereka untuk mengadopsi 5G hingga setahun.

Di sisi lain, saham penjamin emisi Lloyd's of London Hiscox membukukan kinerja terburuk terhadap indeks, dengan pelemahan 4,7%, setelah melaporkan penurunan lebih dari 90% persen dalam hal laba sebelum pajak full year, karena menghadapi tahun yang paling menghabiskan biaya bagi perusahaan asuransi dan reasuransi akibat bencana alam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper