Bisnis.com, JAKARTA - Indikasi koreksi wajar membayangi pergerakan indeksi pada perdagangan, Senin (26/2/2018), setelah akhir pekan lalu berhasil menguat terbatas 0,40%.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 26,74 poin atau 0,40% ke level 6.619,80 pada perdagangan, Jumat (23/2/2018). Sektor saham aneka industri menjadi penopang laju indeks dengan penguatan 2,16% disusul sektor saham pertambangan 0,63%.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan bahwa berdasarkan indikator daily, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stokastik dan RSI sudah berada pada area netral.
Nafan mengatakan sebelumnya terlihat pola three black crows candlestick pattern. Dengan demikian, hari ini diproyeksi IHSG akan menuju ke area support pada level 6.599 dan 6.578.
“Adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Minggu (25/2/2018).
Sementara itu, William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Sekuritas menjelaskan bahwa IHSG terlihat masih terus berusaha untuk bergerak menguat diiringi oleh beberapa faktor pendorong seperti nilai tukar rupiah. Selain itu, rilis data inflasi bulanan bakal menjadi penggerak indeks pada pekan ini.
Baca Juga
William memproyeksikan indeks akan bergerak di level support 6.502 dan resistance 6.713. Kondisi perekonomian dalam negeri yang stabil diyakininya dapat terus menarik investor domestik maupun mancanegara untuk berinvestasi.
“Hari ini IHSG berpotensi melaju dalam teritori positif,” jelasnya.
Indosurya Sekuritas merekomendasikan saham BJTM, BBNI, BBCA, SRIL, ICBP, WTON, KLBF, SMCB, MYOR, dan HMSP untuk perdagangan hari ini. Di sisi lain, Binaartha Sekuritas merekomendasikan saham BSDE, INDF, JSMR, PPRO, SCMA, dan SRIL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
