Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah Hari Kedua, Lima Sektor Merah

IHSG ditutup melemah 0,29% atau 19,48 poin ke level 6.643,40, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,21% atau 13,70 poin di level 6.649,18.
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada hari kedua pada perdagangan hari ini, Rabu (21/2/2018) setelah mencatat rekor tertingginya pada awal pekan.

IHSG ditutup melemah 0,29% atau 19,48 poin ke level 6.643,40, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,21% atau 13,70 poin di level 6.649,18.

Pada perdagangan Selasa (20/2), IHSG ditutup melemah 0,39% atau 26,41 poin di posisi 6.662,88. Adapun sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.614,23–6.665,89.

Dari 572 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 157 saham menguat, 205 saham melemah, dan 210 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, didorong sektor aneka industri dan properti dengan pelemahan masing-masing 1,23%.

Adapun sektor empat sektor lainnya ditutup menguat dan menahan laju pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor pertanian yang naik 1,26%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah0,33% atau 2,02 poin ke level 604,06, setelah dibuka turun 0,29% di posisi 604,1,77.

Sementara itu, mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau menguat dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,12%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+1,06%), indeks SE Thailand (+0,01%), sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 1,25%.

Di kawasan Asia lainnya, Indeks Topix ditutup melemah 0,05%, namun indeks Nikkei 225 mampu menguat 0,21%, sedangkan ijndeks Kospi ditutup menguat 0,6%.

"Investor pada umumnya berhati-hati karena kenaikan imbal hasil obligasi dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS akan membuat volatilitas di pasar," kata Manny Cruz, analis Asiasec Equities Inc. di Manila, seperti dikutip Bloomberg

"Dana akan terus mengalir dari sebagian besar pasar di Asia. karena investor lebih suka menahan uang sambil menunggu volatilitas mengerucut," lanjutnya.

 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BMRI

-2,76

HMSP

-1,04

ASII

-1,51

GGRM

-1,11

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBNI

+2,52

PGAS

+3,42

SMGR

+2,43

MEDC

+7,06

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper