Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang berakhir mixed pada perdagangan Rabu (21/2/2018) setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan karena investor ritel melakukan aksi jual bahkan saat pelemahan yen memperkuat prospek eksportir.
Indeks Topix ditutup melemah 0,1% ke level 1.761,61 di Tokyo, setelah bergerak antara penguatan 0,6% dan pelemahan 0,5%. Adapun indeks Nikkei 225 menguat 0,2% ke level 21,970.81.
Nilai tukar yen lanjut terdepresiasi untuk perdagangan hari keempat berturut-turut, dengan pelemahan 0,37% atau 0,40 poin ke posisi 107,73 per dolar AS pada pukul 14.17 WIB, setelah pada Selasa (20/2) berakhir melemah 0,69% di posisi 107,33.
"Level yen pada 107 adalah level di mana perusahaan mungkin dapat memperoleh keuntungan untuk tahun fiskal berikutnya, jadi ekspektasi mengenai pendapatan perusahaan yang solid kemungkinan akan berlanjut," kata Mitsuo Shimizu, wakil manajer umum di Japan Asia Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc termasuk di antara penekan terbesar pada indeks Topix. Sumitomo Dainippon Pharma Co turun paling signifikan pada indeks Nikkei 225 setelah Credit Suisse menurunkan rating perusahaan.
Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui Asset Management mengatakan investor ritel melakukan aksi jual saham, menyadari bahwa kenaikan telah menjadi "terbatas" menyusul aksi beli baru-baru ini,
Baca Juga
Sementara itu, iIndeks volatilitas rata-rata Nikkei turun 2,9% menjadi 23,16. Indeks tersebut tetap di atas level 20 sejak 5 Februari, setelah menghabiskan sebagian besar dari 12 bulan terakhir di bawah level tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=80&h=80)
