Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lanjutkan Koreksi pada Awal Perdagangan

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Rabu (21/2/2018), setelah berakhir tergelincir ke zona merah pada sesi perdagangan sebelumnya.
Karyawan beraktivitas di dekat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Rabu (21/2/2018), setelah berakhir tergelincir ke zona merah pada sesi perdagangan sebelumnya.

IHSG hari ini dibuka dengan pelemahan 0,21% atau 13,70 poin di level 6.649,18. Pergerakannya kemudian turun 0,18% atau 12,10 poin ke level 6.650,77 pada pukul 09.07 WIB.

Adapun pada perdagangan Selasa (20/2), IHSG berakhir melemah 0,39% dan ditutup di level 6.662,88, tergelincir dari level tertinggi sepanjang masa yang dibukukan pada akhir perdagangan Senin (19/2).

Sebanyak 7 saham bergerak menguat, 18 saham bergerak melemah, dan 547 saham stagnan dari 572 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor finansial (-0,43%) dan infrastruktur (-0,30%). Adapun tiga sektor lainnya bergerak di zona hijau, dipimpin pertanian yang menguat 0,35%.

Tim riset Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Hal ini terpicu karena bursa AS ditutup melemah pada perdagangan Selasa (20/2).

Seperti diberitakan, indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah pada perdagangan Selasa karena penurunan tajam di saham Walmart.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 254,63 poin atau 1,01% di level 24.964,75, indeks Standard & Poor’s 500 melemah 15,96 poin atau 0,58% di level 2.716,26, sedangkan Nasdaq Composite turun 5,16 poin atau 0,07% di 7.234,31.

Walmart, peritel terbesar di dunia, melaporkan laba yang lebih rendah dari perkiraan dan mencatat penurunan tajam dalam pertumbuhan penjualan online selama masa liburan. Sahamnya merosot 10,2%, dan mengalami penurunan persentase terbesar sejak Januari 1988.

Di sisi lain, dari dalam negeri, realisasi APBN pada Januari 2018 mencatatkan tren positif dibandingkan dengan periode sama pada 2017. Realisasi belanja sampai dengan akhir Januari 2018 menunjukkan angka serapan sebesar Rp 138,41 triliun, meningkat 3,86% YoY.

Selain itu, realisasi penerimaan pajak tumbuh 11,17% menjadi Rp 78,94 triliun. Penerimaan pajak awal tahun ini yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. “Secara teknikal indeks hari Rabu (21/2), IHSG diprediksi bergerak di kisaran 6.612-6.686,” tulis tim riset.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 lanjut melemah 0,36% atau 2,16 poin ke 603,92 pada pukul 09.08 WIB, setelah berakhir turun 0,30% atau 1,81 poin di posisi 606,09 pada perdagangan Selasa (20/2).

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,47%), indeks FTSE KLCI Malaysia (+0,02%), dan indeks PSEi Filipina (-0,87%).

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

BMRI

-1,66%

TLKM

-0,74%

BBCA

-0,31%

WSKT

-3,28%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

ASII

+0,30%

BSDE

+1,68%

PTBA

+0,90%

ICBP

+0,28%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper