Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kalbe Farma (KLBF) Mampu Kerek Harga Saham ke Rp1.800?

PT Kalbe Farma Tbk. membidik sejumlah target optimistis pada 2018 sejalan dengan proyeksi menguatnya daya beli masyarakat memasuki tahun politik. Lantas, mampukah kinerja perseroan tahun ini mengerek harga hingga ke level Rp1.800 per saham?
Presdir Kalbe Farma Vidjongtius (dari kiri), PreskomInnolab Sains Internasional Sie Djohan, President & CEO Hoken Kgaku Kenkyujo Inc. Yoshizoh Kugawa dan Managing Executive Officer Toyota Tsusho Corporation Takeshi Matshushita di sela-sela peluncuran laboratorium klinik Kalgen Innolab, di Jakarta, Kamis (18/1)./JIBI-Felix Jody Kinarrwan
Presdir Kalbe Farma Vidjongtius (dari kiri), PreskomInnolab Sains Internasional Sie Djohan, President & CEO Hoken Kgaku Kenkyujo Inc. Yoshizoh Kugawa dan Managing Executive Officer Toyota Tsusho Corporation Takeshi Matshushita di sela-sela peluncuran laboratorium klinik Kalgen Innolab, di Jakarta, Kamis (18/1)./JIBI-Felix Jody Kinarrwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk. membidik sejumlah target optimistis pada 2018 sejalan dengan proyeksi menguatnya daya beli masyarakat memasuki tahun politik. Lantas, mampukah kinerja perseroan tahun ini mengerek harga hingga ke level Rp1.800 per saham?

Sebagai informasi, emiten berkode saham KLBF itu membukukan penjualan Rp15,08 triliun hingga kuartal III/2017 atau meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp14,37 triliun. Kinerja tersebut ditopang oleh bisnis penjualan obat resep, produk kesehatan, nutrisi, dan jasa distribusi.

Kemudian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk hingga kuartal III/2017 senilai Rp1,77 triliun. Jumlah tersebut naik tipis dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu Rp1,70 triliun.

Adapun, manajemen memperkirakan pertumbuhan pendapatan pada 2017 di bawah target perseroan 8%. KLBF memprediksi pertumbuhan pendapatan tahun lalu berkisar antara 4%-5%.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham KLBF ditutup mendarat ke level Rp1.635 per saham, pada penutupan perdagangan, Senin (19/2). Tren harga saham emiten farmasi itu masih negatif 3,25% sepanjang periode berjalan 2018.

Sejak awal tahun hingga saat ini, saham KLBF bergerak dengan kisaran harga tertinggi Rp1.785 dan terendah Rp1.600. Total kapitalisasi pasar tercatat senilai Rp76,64 triliun.

Dalam riset yang dipublikasikan Bloomberg, analis dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengungkapkan bahwa perseroan memasang target pertumbuhan penjualan 7%-9% pada 2018. Hal itu sejalan dengan optimisme peningkatan belanja konsumen memasuki musim politik.

Dia mengatakan manajemen menjadikan divisi nutrisi sebagai salah satu motor pertumbuhan. Target pertumbuhan lini bisnis tersebut mencapai dua digit.

Mimi merekomendasikan beli untuk saham KLBF pada 2018. Target harga saham jangka panjang diproyeksikan mencapai Rp1.870 per lembar.

Di sisi lain, analis Ciptadana Sekuritas Asia Niko Margaronis merekomendasikan hold untuk saham KLBF. Menurutnya, penguatan harga saham emiten farmasi tersebut masih terbatas pada 2018.

“Kami mempertahankan rating hold untuk KLBF karena potensi kenaikan yang terbatas dengan target harga kami Rp1.660,” jelasnya dalam riset.

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama merekomendasikan cicil beli untuk saham KLBF. Target harga jangka panjang secara bertahap diproyeksinya menembus level Rp1.700 dan Rp1.815.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper