Bisnis.com, JAKARTA - Imbal hasil surat utang negara atau SUN pada perdagangan terakhir pekan lalu, Kamis (15/2/2018) kembali mengalami kenaikan di tengah masih berlanjutnya aksi ambil untung pada SUN di pasar sekunder.
I Made Adi Saputra, fixed income analyst MNC Sekuritas mengatakan bahwa hingga 14 Februrari 2018, investor asing masih melakukan net sell sebesar Rp18,69 triliun, mendorong kenaikan imbal hasil SUN di tengah imbal hasil surat utang regional yang mengalami kenaikan.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) naik berkisar antara 1 - 6 bps dengan harga turun hingga sebesar 20 bps.
Adapun secara teknikal, harga SUN tenor panjang masih mengalami tren penurunan harga dalam jangka pendek, sementara pada tenor pendek terlihat mengalami tren sideways.
"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga SUN akan bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan didorong oleh nilai tukar rupiah yang berpotensi mengalami penguatan serta adanya penurunan persepsi risiko pada akhir pekan lalu akan menjadi katalis positif pada perdagangan hari ini," katanya melalui riset harian, Senin (19/2/2018).
"Adapun surat utang global cenderung mengalami penurunan juga akan menjadi katalis positif," lanjutnya.
Sejumlah seri yang direkomendasikan Made untuk ditransaksikan hari ini yakni seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0056, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, dan FR0072.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
