Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berhasil membukukan rebound pada perdagangan hari ini, Kamis (15/2/2018), didorong saham teknologi dan perbankan, saat investor mengabaikan lonjakan yen serta mencermati data inflasi dan penjualan ritel AS.
Indeks Topix hari ini dibuka di zona hijau dengan penguatan 1% atau 17,11 poin di level 1.719,83 dan berakhir naik 0,97% atau 16,55 poin di level 1.719,27. Pada perdagangan Rabu (14/2), Topix ditutup melemah 0,82% atau 14,06 poin di posisi 1.702,72.
Dari 2.059 saham pada indeks Topix, 1.390 saham di antaranya menguat, 603 saham melemah, dan 66 saham stagnan.
Saham Recruit Holdings Co. Ltd. (+6,16%) dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (+1,82%) menjadi pendongkrak utama terhadap rebound Topix pada perdagangan hari ini.
Adapun Nikkei 225 hari ini berakhir menguat 1,47% atau 310,81 poin di level 21.464,98, setelah dibuka dengan kenaikan 1,09% atau 229,93 poin di posisi 21.384,10.
Sebanyak 169 saham menguat, 50 saham melemah, dan 6 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Tokyo Electron Ltd. yang melesat 4,62% menjadi pendorong utama terhadap rebound Nikkei hari ini, diikuti Fast Retailing Co. Ltd. (+2,10%) da FANUC Corp. (+2,10%).
Rebound indeks Topix dan Nikkei 225 hari ini sekaligus mematahkan pelemahan selama tiga hari penutupan perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,54% atau 0,58 poin ke posisi 106,43 per dolar AS pada pukul 15.12 WIB, apresiasi di hari keempat berturut-turut. Pada Rabu (14/2), yen berakhir menguat 0,75% atau 0,81 poin di posisi 107,01.
Dilansir Bloomberg, indeks Topix membukukan performa terbaiknya dalam dua pekan setelah bursa saham AS melonjak pada akhir perdagangan Rabu (14/2). Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,03% di level 24.893,49, indeks S&P 500 menanjak 1,34% di 2.698,63, dan indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 1,86% di level 7.143,62.
Indeks harga konsumen utama AS, tidak termasuk biaya energi, naik 0,3% pada Januari dari bulan sebelumnya, kenaikan terbesar dalam satu tahun serta melampaui ekspektasi pasar. Data terpisah menunjukkan pembelian pada peritel turun 0,3%.
Di sisi lain, indeks Nikkei Stock Average Volatility turun ke sekitar 25, penurunan ketiganya, setelah naik ke atas posisi 35 pekan lalu.
“Kami mulai melihat ketenangan setelah lonjakan volatilitas,” kata Juichi Wako, pakar strategi di Nomura Securities Co. “Langkah pengetatan di AS terasa seperti akan terjadi pada laju yang moderat dan penjualan ritel yang lemah menunjukkan tidak ada overheating dalam ekonomi. Semuanya mendukung sentimen untuk pasar ekuitas Jepang.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
