Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Asia Tunggu Laporan Inflasi AS

Bursa saham Asia bergerak lebih tinggi, mengikuti penguatan pada bursa saham Amerika Serikat (AS), seiring penantian investor atas laporan inflasi AS demi mendapat petunjuk arah tingkat suku bunga setelah aksi jual meluas yang melanda pasar saham dan obligasi global pekan lalu.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia bergerak lebih tinggi, mengikuti penguatan pada bursa saham Amerika Serikat (AS), seiring penantian investor atas laporan inflasi AS.

Investor global terus menggali petunjuk arah tingkat suku bunga setelah aksi jual meluas yang melanda pasar saham dan obligasi global pekan lalu.

Dilansir Bloomberg, indeks Topix Jepang dan Nikkei 225 Stock Average masing-masing naik 0,2% pada perdagangan hari ini, Rabu (14/2/2018) pukul 9.18 pagi waktu Tokyo.

Adapun indeks S&P/ASX 200 di Australia turun 0,2%, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,7%, dan kontrak berjangka pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5%.

Sementara itu, indikator indeks S&P 500 lanjut naik 0,1% setelah berakhir menguat 6,94 poin pada perdagangan Selasa (13/2). Pada saat yang sama, indeks MSCI Asia Pacific naik kurang dari 0,1%.

Di sisi lain, aset yang terlihat sebagai safe haven masih tertopang bertahannya volatilitas, meski turun dari level tinggi yang dicapai pekan lalu. Kinerja mata uang yen bertahan menguat terlepas dari angka pertumbuhan yang sedikit mengecewakan.

Ekonomi Jepang berekspansi untuk kuartal kedelapan berturut-turut, namun laju pertumbuhan melambat dan lebih rendah daripada perkiraan para ekonom. Hal ini menunjukkan potensi Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda untuk tetap berpegang pada kebijakan moneter yang longgar.

Pergerakan yen sedikit berubah setelah PDB Jepang dilaporkan tumbuh 0,5% pada kuartal keempat tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini lebih kecil daripada perkiraan pertumbuhan sebesar 1%.

Pasar selanjutnya akan mencermati data harga konsumen Amerika yang akan dirilis hari ini waktu setempat. Data tersebut dapat memberi beberapa petunjuk mengenai arah pasar, dengan investor menilai prospek inflasi dan artinya terhadap arah kebijakan moneter AS.

Gubernur baru The Fed Jerome Powell sebelumnya mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tersebut akan terus maju dengan langkah penaikan bertahap.

Data indeks harga konsumen AS diperkirakan akan meningkat pada laju moderat pada bulan Januari, menurut proyeksi para ekonom. Data penjualan ritel AS juga akan dirilis pada hari yang sama dan diperkirakan akan meningkat untuk bulan kelima berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper