Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berhasil mengakhiri pergerakannya di zona hijau pada perdagangan pertama pasca libur nasional, Selasa (13/2/2018), meski pada saat yang sama kinerja mata uang yen Jepang terus terapresiasi.
Harga karet untuk pengiriman Juli 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup dengan kenaikan 0,05% atau 0,10 poin di level 189,30 yen per kilogram (kg).
Sebelumnya harga karet kontrak Juli dibuka menguat 0,16% atau 0,30 poin di posisi 189,50, setelah ditutup melorot 1,61% di level 189,20 pada perdagangan Jumat (9/2/2018). Perdagangan karet di bursa Tocom tidak dibuka pada Senin (12/2) karena libur nasional Jepang.
Kenaikan harga karet pada perdagangan hari ini sekaligus mematahkan pelemahan selama dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
“Harga karet ditopang kekhawatiran sejumlah investor menjelang musim rendah produksi, yang dapat membatasi pasokan,” ujar Gu Jiong, Analis dari Yutaka Shoji, seperti dikutip dari Bloomberg.
Meski demikian, menurutnya, berlanjutnya peningkatan cadangan karet di China memberikan sentimen tekanan terhadap harga karet. Selain itu, penurunan harga fisik karet juga menekan harga karet berjangka.
Cadangan karet China yang dimonitor Shanghai Futures Exchange meningkat 1,3% pekan lalu ke 432.050 ton, kenaikan pekan ke-11 berturut-turut.
Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,54% atau 0,59 poin ke posisi 108,07 per dolar AS pada pukul 14.02 WIB, setelah pada Senin (12/2) berakhir menguat 0,12% atau 0,13 poin di posisi 108,66.
Sejalan dengan karet, harga minyak WTI hari ini menguat 0,49% atau 0,29 poin ke US$59,58 per barel pada pukul 13.53 WIB.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2018 di TOCOM
Tanggal | Harga (Yen/Kg) | Perubahan |
13/2/2018 | 189,30 | +0,05% |
12/2/2018 | holiday | holiday |
9/2/2018 | 189,20 | -1,61% |
8/2/2018 | 192,30 | -1,64% |
7/2/2018 | 195,50 | +0,93% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel