Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC Perkirakan Permintaan Minyak Dunia Tahun Ini Naik

Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengatakan pada Senin (12/2/2018) bahwa permintaan minyak dunia pda 2018 akan tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Suasana sidang OPEC di Vienna, Austria, Rabu (30/11)./REUTERS-Heinz-Peter Bader
Suasana sidang OPEC di Vienna, Austria, Rabu (30/11)./REUTERS-Heinz-Peter Bader

Bisnis.com, JAKARTA – Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengatakan pada Senin (12/2/2018) bahwa permintaan minyak dunia pda  2018 akan tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dilansir dari Reuters, OPEC menuturkan bahwa permintaan minyak dunia akan meningkat 1,59 juta barel per hari (bph) pada tahun ini, naik 60.000 bph dari perkiraan sebelumnya.  

Hal itu disampaikan lantaran melihat faktor ekonomi dunia yang sehat, di samping dorongan kuat dari kelompok produsen untuk mengatasi melimpahnya pasokan.

Perkembangan ekonomi yang sehat dan stabil di pasar minyak global tersebut menjadi pendorong utama di balik pertumbuhan permintaan minyak yang kuat.

“Keterkaitan erat antara pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak diperkirakan akan berlanjut, setidaknya dalam jangka pendek,” papar OPEC dalam laporan bulanannya.

Kendati demikian, organisasi negara—negara pengekspor minyak dunia tersebut memperkirakan pasar global akan kembali seimbang ketika menjelang akhir tahun 2018, tidak lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

“Pasar diperkirakan seimbang menjelang akhir tahun,” katanya.

Pasalnya, harga yang lebih tinggi terus memicu Amerika Serikat dan produsen non—anggota lainnya untuk memompa lebih banyak produksi.

Pada perdagangan Selasa (13/2/2018), harga rebound dari penurunan mingguan terburuk dalam 2 tahun.

Harga WTI terpantau bergerak naik 0,64% menjadi US$59,67 per barel pada pukul 09.30 WIB di New York Merchantile Exchange dan Brent menguat 0,75% menjadi US$63,06 per barel di ICE Futures Europe yang berbasis di London. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper