Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Terganggu, Pasokan Kakao Global Mengetat

Pasokan kakao global diperkirakan akan mengetat seiring dengan gangguan produksi di beberapa negara produsen, sementara harga mengalami penguatan.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Pasokan kakao global diperkirakan akan mengetat seiring dengan gangguan produksi di beberapa negara produsen, sementara harga mengalami penguatan.

Dilansir dari Bloomberg, saat ini hasil panen kakao mulai turun di kawasan Ekuador, produsen terbesar di Amerika Selatan dan pemasok kacang bermutu tinggi pada perusahaan seperti Lindt& Spruengli AG.

Adapun kondisi kekeringan baru—baru ini juga mengancam produksi di beberapa kawasan Afrika Barat yang menyumbang lebih dari dua pertiga dari pasokan global.

Sementara itu, dikabarkan Indonesia yang merupakan produsen kakao terbesar ketiga diperkirakan bisa menjadi net—importir pada tahun ini karena produksi yang menurun di tengah permintaan yang tumbuh.  

Proyeksi terganggunya pasokan di samping permintaan yang meningkat memicu kenaikan harga kakao. Pada penutupan perdagangan Jumat (9/2/2018) tercatat harga kakao kontrak teraktif Mei 2018 menetap di level US$2.060 per ton.

Sepanjang Februari, harga bertahan di atas level US$2.000 per ton. Harga kakao berjangka di New York naik hampir 9% secara year to date (ytd), menjadikannya sebagai salah satu komoditas berkinerja terbaik di tahun ini dengan tanda-tanda persediaan yang semakin ketat.

Pertumbuhan harga kakao di tahun ini merupakan pembalikan tajam dari 2 tahun terakhir ketika futures merosot lebih dari 40% di tengah kondisi kekenyangan pasokan.

“Harga yang lebih tinggi adalah kabar baik karena kenaikan pendapatan bagi petani akan memungkinkan mereka menanam dengan kualitas tinggi dan bukan kualitas premium,” kata Jacques Torres, mantan pastry chef yang sekarang mengelola 8 toko cokelat dan es krim di New York City.

Keuntungan lebih lanjut untuk masa depan akan sangat tergantung pada apa yang terjadi dengan kakao yang dikumpulkan selama panen Afrika Barat dari bulan April—September.

Di Pantai Gading, penanam papan atas, panen besar masih diperkirakan bisa saja terjadi. Kedatangan kacang negara, sebuah gambaran untuk tingkat output dikabarkan naik sedikit dari tahun sebelumnya, menandakan panen yang cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper