Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKSA DANA: Komoditas Moncer, Saatnya Lirik Produk Syariah

Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, banyaknya manajer investasi yang absen meluncurkan produk baru reksa dana syariah disebabkan karena sejauh ini belum ada perusahaan yang fokus menggarap pasar di kelas ini.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, banyaknya manajer investasi yang absen meluncurkan produk baru reksa dana syariah disebabkan karena sejauh ini belum ada perusahaan yang fokus menggarap pasar di kelas ini.

Padahal menurutnya imbal hasil atau return yang dihasilkan oleh reksa dana syariah, terutama yang menggunakan basis investasi di saham cukup menjanjikan pada tahun ini, sejalan dengan membaiknya kinerja emiten komoditas.

"Return reksa dana syariah saham sebenarnya tahun ini diprediksi akan lebih bagus dibandingkan tahun lalu. Mereka bertumpu pada komoditas dan konstruksi yang diprediksi tahun ini akan semakin baik," katanya saat dihubungi, Senin (12/2/2018).

Dia menambahkan, investor di Indonesia pada dasarnya masih belum terlalu fanatik dengan konsep investasi yang menggunakan acuan konvensional atau syariah. Dengan kata lain, investor sangat pragmatis dan akan memilih produk yang menghasilkan return tinggi.

Kondisi ini, kata dia, seharusnya bisa dimanfaatkan oleh manajer investasi untuk memasarkan produk reksa dana syariah saham. "Kinerja sektor yang menjadi tumpuan membaik ini harus dimanfaatkan dengan memberi penawaran produk-produk syariah," ujarnya.

Di sisi lain, Wawan menilai minimnya manajer investasi yang merilis produk baru syariah pada awal tahun ini disebabkan karena reksa dana syariah masih belum dianggap sebagai produk andalan, termasuk bagi perbankan.

"Pasar ini kebanyakan konsumennya institusi selama ini. Tahun ini harus jadi momentum perluasan [ke nasabah kelas lain]," ujarnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total produk reksa dana syariah per 26 Januari 2018 tercatat hanya sebanyak 182 unit. Angka tersebut naik sangat tipis yakni satu produk.

Dalam penghitungan otoritas tersebut, per akhir Desember tahun lalu total produk reksa dana syariah yang disajikan manajer investasi untuk para nasabah tercatat sebanyak 181 produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper