Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Twitter Melonjak

Setelah rilis laporan keuangan, saham Twitter melonjak hingga 30%, terbesar sejak 7 November 2013, ke level US$35 per lembar dan diperdagangkan pada US$31.14 pada pukul 12.59 waktu New York.

Bisnis.com, JAKARTA – Twitter Inc. secara mengejutkan membukukan pertumbuhan pendapatan kuartalan pertama dalam satu tahun terakhir, didorong oleh ekspansi di luar Amerika Serikat.

Setelah rilis laporan keuangan, saham Twitter melonjak hingga 30%, terbesar sejak 7 November 2013, ke level US$35 per lembar dan diperdagangkan pada US$31.14 pada pukul 12.59 waktu New York.

Twitter didirikan pada 2006 dan melakukan pencatatan saham perdana di bursa Wall Street pada 2013 dengan harga US$26 per saham.

Secara keseluruhan, pendapatan perusahaan naik 2% pada kuartal keempat tahun 2017 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini melampaui estimasi analis yang memperkirakan penuruna laba kuartalan.

Ketidakmampuan Twitter sebelumnya untuk mengubah pertumbuhan pendapatan yang masuk akal telah membuat bimbang investor mengingat kehadiran media sosial ini serta popularitasnya di kalangan selebritis, atlet dan politisi seperti Presiden AS Donald Trump.

Dilansir Reuters, pendapatan dari luar AS naik 17%, mengimbangi penurunan pendapatan dari AS yang mencapai 8%. Pendapatan dari Jepang naik 34% menjadi US$106 juta.

Chief Financial Officer Twitter, Ned Segal, mengatakan bahwa eksportir asal China menjadi pengiklan yang kuat yang berasal dari luar AS.

Twitter, yang telah melipatgandakan jumlah maksimum karakter per tweet menjadi 280 karakter dan membuat perubahan lain untuk menarik pengguna, mengatakan jumlah pengguna aktif harian naik 12%.

"Pengiklan menginginkan jangkauan terhadap pengguna, jadi apapun yang bisa dilakukan Twitter untuk memaksimalkan jumlah yang mengakses platform-nya setiap hari dalam waktu yang cukup lama memungkinkan ROI yang lebih baik," ungkap Erna Alfred Liousas, analis Forrester Research, seperti dikutip Reutes, Kamis (8/2/2018).

Di sisi lain, pengguna aktif bulanan melambat dengan hanya meningkat 4% dari tahun sebelumnya menjadi 330 juta pengguna. Angka ini cenderung tidak berubah dari kuartal ketiga.

Twitter mengatakan kenaikan pendapatan ditopang oleh penggunaan data untuk membuat penargetan iklan lebih bersifat personal. Hal ini meningkatkan rasio klik per tayang, atau rasio pengguna yang mengeklik iklan tertentu dibanding jumlah tampilan iklan.

Pendapatan keseluruhan Twitter mencapai US$731,6 juta, mengalahkan target Wall Street sebesar US$686,1 juta. Pendapatan dari perizinan data dan pendapatan non-iklan lainnya naik 10% dari tahun sebelumnya menjadi US$87 juta., sedangkan pendapatan iklan naik 1% ke level US$644 juta.

Sementara itu, Twitter melaporkan laba bersih sebesar US$91,1 juta atau 12 sen per saham, jauh meningkat dibandingkan dengan kerugian US$167,1 juta atau 23 sen per saham pada periode yang saham setahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper