Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Sektor Otomotif & Elektronik, Indeks Topix & Nikkei Menguat di Hari Kedua

Indeks Topix ditutup menguat 0,9% atau 15,78 poin ke level 1.765,69, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,13% atau 245,49 ke level 21.980,86.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melanjutkan penguatan di hari kedua pada perdagangan Kamis (8/2/2018) setelah indikator teknis mengisyaratkan aksi jual awal pekan ini berlebihan.

Indeks Topix ditutup menguat 0,9% atau 15,78 poin ke level 1.765,69, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,13% atau 245,49 ke level 21.980,86.

Sektor otomotif dan elektronik memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan indeks Topix karena yen melemah terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks kekuatan relatif 14 hari naik kembali ke level 34 menyusul aksi jual terburuk dalam dua tahun terakhir mendorong indeks turun menjadi 28 pada hari Selasa. Level di bawah 30 dilihat sebagai level jenuh jual oleh sejumlah pelaku pasar.

"Saham Jepang terlihat undervalued dan pasar mungkin akan mengalami aksi beli dengan fokus pada valuasi yang lebih rendah," kata Tomoichiro Kubota, analis di Matsui Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.

"Namun, pelaku pasar tetap waspada terhadap aksu jual berlebih terkait dengan volatilitas investasi yang menggoncangkan pasar ekuitas global,” lanjutnya..

Sekitar 60% emiten di indeks Topix telah membukukan laba kuartalan yang mengalahkan perkiraan analis sejauh ini. Pada hari Rabu, Minebea Mitsumi Inc. menaikkan perkiraan laba operasional setahun penuh, sementara Shiseido Co melaporkan laba awal di atas ekspektasi. "Saham Jepang jelas-jelas oversold," kata Juichi Wako, analis Nomura Securities Co di Tokyo.

"Pendapatan kuartal ketiga semakin mendekati puncak dan revisi mendominasi seperti yang diharapkan. Jika yen bertahan di level saat ini, perusahaan mungkin tidak perlu menurunkan perkiraan pendapatan mereka, dan akan lebih mudah bagi investor untuk mendapatkan saham Jepang dengan lebih murah," lanjutnya.

Di sisi lain, sejumlah analis memperingatkan bahwa pasar akan membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati koreksi di pasar yang bergejolak. Indeks Volatilitas Rata-rata Nikkei berada di kisaran level 28, mendekati level tertinggi sejak Juni 2016 yang dicapai minggu ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper