Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK KERETA CEPAT: Pembayaran Tahap Pertama, KAI Gunakan Dana PMN

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melakukan pembayaran tahap pertama pengerjaan poyek kereta cepat ringan Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menggunakan dana penyertaan modal negara.
Foto udara proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di perkebunan teh Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di perkebunan teh Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com,J AKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melakukan pembayaran tahap pertama pengerjaan poyek kereta cepat ringan Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menggunakan dana penyertaan modal negara.

Direktur Keuangan Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartyanto mengatakan pembayaran tahap pertama kepada Adhi Karya diberikan berdasarkan perkembangan pekerjaan sampai dengan September 2017. Untuk periode tersebut, perseroan akan menggunakan sepenuhnya dana yang berasal dari penyertaan modal negara (PMN).

“Sesuai Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017, KAI mendapatkan PMN Rp4 triliun,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (8/2).

Didiek mengatakan Rp2 triliun merupakan realokasi PMN pada 2015. Sementara itu, Rp2 triliun merupakan alokasi PMN periode 2017.

Dia menyebut saat ini sumber pembayaran masih berasal dari PMN. Pihaknya belum membeberkan lebih lanjut pendanaan untuk pembayaran tahap kedua.

Seperti diketahui, selain mendapatkan dana PMN, KAI telah menandatangani perjanjian kredit sindikasi untuk membiayai proyer LRT Jabodebek pada Desember 2017. Perjanjian fasilitas kredit tersebut ditekan dengan dua belas bank yakni Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), bank swasta nasional, dan bank swasta asing yang diwakili oleh Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB).

Kontrak pinjaman tersebut memiliki tenor selama 18 tahun. Adapun perincian dana yang dikucurkan yakni Rp18,1 triliun untuk kredit investasi dan Rp1,15 triliun untuk kredit modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper