Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan, Menko Luhut Evaluasi Kelayakan Pendanaan Kereta Cepat

Pemerintah bakal mengevaluasi kelayakan struktur pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada pekan depan.
Kapolri Tito Karnavian (kanan) didampingi Menko Maritim Luhut Pandjaitan (tengah) dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai rapat dan video conference di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/12)./ANTARA-Reno Esnir
Kapolri Tito Karnavian (kanan) didampingi Menko Maritim Luhut Pandjaitan (tengah) dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai rapat dan video conference di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/12)./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com,JAKARTA — Pemerintah bakal mengevaluasi kelayakan struktur pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada pekan depan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan akan mengevaluasi kelayakaan pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pekan depan, pihaknya akan kembali melakukan pertemuan dengan para pemangku kepentingan dalam proyek tersebut.

“Financing ini kami lihat supaya dia bisa feasible. Jadi kami hitung, feasible tidak 140 kilometer [karena] apa yang kami tahu paling tidak 300 kilometer,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Terkait opsi pembiayaan lain, sambungnya, masih akan ditentukan berdasarkan atas hasil pertemuan pekan depan. Selain itu, dia menyebut belum membahas wacana penambahan rute kereta cepat hingga ke Solo, Jawa Tengah.

“Kami belum bicara itu, tetapi, opsi itu enggak kita tutup. Munkin ke Kertajati, Jawa Barat dan ke Yogyakarta atau Solo,” jelasnya.

Di sisi lain, Luhut menyebut penyelesaian proyek tersebut bakal mundur dari target yang dipasang. Diperkirakan, kereta cepat Jakarta-Bandung selesai pada akhir 2019 atau awal 2020.

Dia menambahkan juga telah melakukan rapat koordinasi soal pengerjaan proyek tersebut pada, Kamis (8/2/2018) siang. Dalam pembahasan, dibagi tiga masalah utama yakni tanah, perizinan, dan keuangan.

“Soal tanah tadi semua hadir pokoknya akhir bulan ini paling lambat awal bulan depan selesai dan perijinan juga saya minta bulan ini selesai,” paparnya.

Menurut catatan Bisnis.com, nilai investasi proyek kereta cepat sebesarUS$5,14 miliar atau setara Rp70,8 triliun. Dana investasi itu akan dipenuhi dari setoran modal sebesar 25% dari pemegang saham KCIC dan sisanya sekitar 75% akan dibiayai pinjaman perbankan.

Besaran pinjaman diperkirakan mencapai Rp50 triliun yang terdiri atas 60% berdenominasi dolar AS dengan bunga tetap 2% per tahun. Jangka waktu pengembalian mencapai 40 tahun termasuk grace periode 10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper