Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Lepas Aset Berisiko, Dolar AS & Yen Menguat

Pergerakan indeks dolar AS terpantau menguat pada perdagangan siang ini, Selasa (6/2/2018), saat pelemahan pada saham global mendorong investor mengurangi eksposur terhadap aset yang lebih berisiko dan mencari perlindungan pada greenback yang relatif aman.
Uang dolar AS./Antara
Uang dolar AS./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar AS terpantau menguat pada perdagangan siang ini, Selasa (6/2/2018), saat pelemahan pada saham global mendorong investor mengurangi eksposur terhadap aset yang lebih berisiko dan mencari perlindungan pada greenback yang relatif aman.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,08% atau 0,070 poin ke level 89,624 pada pukul 11.19 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,062 poin atau 0,07% di level 89,616, setelah pada perdagangan Senin (5/2) berakhir menguat 0,40% atau 0,359 poin di posisi 89,554.

Dilaporkan Reuters, mata uang AS tersebut mempertahankan penguatannya terhadap mayoritas mata uang utama. Meski demikian penguatan dolar AS dibatasi oleh apresiasi mata uang yen Jepang yang kerap menjadi safe haven selama periode penghindaran atas aset berisiko.

Nilai tukar yen terpantau lanjut terapresiasi 0,36% atau 0,39 poin ke 108,69 per dolar AS pada pukul 11.29 WIB, setelah pada perdagangan Senin (5/2) berakhir menguat 0,98% atau 1,08 poin di posisi 109,08.

Menurut Sim Moh Siong, FX strategist untuk Bank of Singapore, penghindaran risiko oleh investor memicu penurunan pada imbal hasil obligasi AS, sehingga menyebabkan pelemahan dolar AS terhadap yen. “Saya perkirakan pergerakan dolar terhadap yen selanjutnya akan mencapai posisi 107 atau 108,” ujar Siong, seperti dikutip dari Reuters.

Indeks dolar sempat melemah ke kisaran level terendahnya dalam tiga tahun pada akhir Januari, akibat sejumlah faktor termasuk kekhawatiran mengenai proteksionisme perdagangan AS serta persepsi atas menyempitnya keuntungan imbal hasil.

Namun kinerja dolar mampu terangkat pasca rilis data ketenagakerjaan AS serta aksi jual terhadap kondisi bullish pada pasar saham global pada Jumat (2/2).

“Pasar saham merosot akibat lonjakan pada imbal hasil. Para investor yang dirugikan oleh penurunan saham mencoba membatasi pelemahan mereka dengan menjual mata uang yang bullish akhir-akhir ini seperti euro, sehingga pada akhirnya mengangkat dolar,” ujar Masafumi Yamamoto, chief forex strategist di Mizuho Securities.

Nilai tukar euro hari ini terpantau turun 0,11% ke US$1.2353 pada pukul 11.53 WIB, setelah pada perdagangan Senin (5/2) berakhir melemah 0,77% di posisi 1,2367.

 

Posisi indeks dolar AS                                       

6/2/2018

89,624

(+0,08%)

5/2/2018

89,554

(+0,40%)

2/2/2018

89,195

(+0,59%)

1/2/2018

88,671

(-0,52%)

31/1/2018

89,133

(-0,03%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper