Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapitalisasi 'Malaysia-Singapore Connect' Capai US$1,2 Triliun

Malaysia dan Singapura menyepakati konektivitas pasar modal kedua negara.
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Abdullah Azzam

KUALA LUMPUR—Malaysia dan Singapura menyepakati konektivitas pasar modal kedua negara. 

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan dirinya telah mencapai kesepakatan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsein Long untuk mendorong integrasi kedua pasar keuangan. Investor kedua negara akan diuntungkan karena dapat mengakses lebih dari 1.600 perusahaan terbuka dan kapitalisasi US$1,2 Triliun. 

"[Link perdagangan ini] akan memberi dampak saling menguntungkan dan meningkatkan potensi ekonomi bagi kedua negara," kata Najib dalam pembukaan World Capital Markets Symposium (WCMS) 2018, di Kuala Lumpur, Selasa (6/2/2018). 

Najib mengatakan aturan teknis untuk menautkan kedua pasar keuangan akan diselesaikan oleh otoritas keuangan kedua negara. Dia meyakini otoritas keuangan akan bekerja sama memastikan terlaksananya koneksi perdagangan ini. 

"Inisiatif yang menarik ini akan memberi pilihan investasi yang lebih luas bagi investor serta meningkatkan gairah di kedua pasar," katanya. 

Selain itu, Najib mengatakan sejumlah insentif juga tengah disiapkan untuk meningkatkan aktivitas di dalam Pasar Modal Malaysia, skema insentif ini meliputi pelonggaran pembiayaan margin sehingga membuat pasar lebih atraktif. Selain itu pemberlakukan Intraday Short Selling untuk semua tipe investor, insentif berbasis volume hingga pembebasan biaya baik biaya transaksi maupun kliring hingga 6 bulan juga dapat meningkatkan aktivitas perdagangan di pasar modal. 

"Ini merupakan beberapa langkah yang kami ambil untuk memastikan berpartisipasi dalam renaissance of capitalism dan memastikan pertumbuhan yang terjadi dapat menjangkau semua orang," katanya. 

Sementara itu, Otoritas Keuangan Malaysia, The Securities Commission Malaysia (SC) dan Otoritas Keuangan Singapura, The Monetary Authority of Singapore (MAS) menargetkan dapat merampungkan regulasi koneksi perdagangan antar kedua pasar keuangan sebelum akhir 2018. 

Setelah aturan main investasi lintas negara itu rampung, ditargetkan investor dari kedua negara dapat meningkatkan likuiditas dan menambah kapasitas transaksi di kedua bursa. 

Chairman SC Tan Sri Dato’ Seri Ranjit Ajit Singh mengatakan dengan linknya perdagangan kedua pasar keuangan maka diharapkan dapat memberi keuntungan bagi kedua negara semenanjung itu. 

"Kami sedang menyiapkan kerangka kerjanya," kata Ranjit di sela-sela WCMS 2018, di Kuala Lumpur, Selasa (6/2/2018). 

Koneksi kedua bursa ini secara bilateral diharapkan menjadi babak awal untuk memperdalam pasar keuangan Asia Tenggara seperti yang dicita-citakan melalui Asean Capital Markets Forum (ACMF). Ranjit meyakini konektivitas antara bursa Malaysia dan Singapura ini dapat menjadi contoh sebelum diterapkan dalam skala lebih luas. 

"Pembentukan link perdagangan ini merupakan langkah penting sebelum melangkah ke depan mewujudkan bagaimana Investor Asean berinvestasi di Asia Tenggara," katanya.

Asisten Managing Director MAS Lee Boon Ngiap mengatakan link perdagangan antara kedua negara juga akan meringankan biaya perdagangan bagi investor. Hal ini diharapkan memberi dampak mendorong investasi lintas batas yang lebih besar di kedua bursa. 

"Ini akan memperbaiki likuiditas kedua pasar saham. Kami berharap inisiatif ini akan diperluas dan mencakup bursa saham di Asean," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Ratna Ariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper