Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Bursa Global Berimbas ke China, Indeks Shanghai Composite Ditutup Melemah

Indeks Shanghai Composite ditutup merosot 3,4% ke level 3.370,65, penurunan harian terbesar sejak Februari 2016. Adapun indeks saham blue-chip CSI300 ditutup melemah 2,9% ke 4.148,89.
Bursa Shanghai Composite Index/Reuters
Bursa Shanghai Composite Index/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China ditutup melemah pada perdagangan Selasa (6/2/2018) di tengah tekanan dari sentimen pasar saham global, di tengah kekhawatiran bahwa tekanan inflasi akan mendorong bank sentral menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.

Indeks Shanghai Composite ditutup merosot 3,4% ke level 3.370,65, penurunan harian terbesar sejak Februari 2016. Adapun indeks saham blue-chip CSI300 ditutup melemah 2,9% ke 4.148,89.

Sementara itu, indeks emiten start-up ChiNext anjlok 5,3% ke level terendah dalam tiga tahun terakhir, sekaligus mencatat penurunan harian terburuk sejak akhir 2016.

Dilansir Reuters, bursa saham China sempat bertahan di tengah pelemahan bursa global pada perdagangan Senin (5/2), namun akhirnya ikut melemah pada perdagangan hari ini.

"Kami melihat sedikit peluang untuk koreksi yang curam di pasar saham kelas A, namun untuk saat ini investor harus mewaspadai produsen minuman keras dan alat rumah tangga yang terus menguat pada 2017," kata Yan Kaiwen, analis dari China Fortune Securities, seperti dikutip Reuters.

"Kemerosotan saham Wall Street bisa berdampak terbatas pada saham kelas A, kecuali ada jatuhnya pasar saham di AS," tambah Yan.

Sementara itu, sejumlah perusahaan China menunda perdagangan saham mereka secara serentak untuk menghindari margin call, dengan investor juga khawatir terhadap tindakan keras pemerintah China terhadap praktik shadow banking.

Namun, pelemahan di bursa saham China tidak setajam sejumlah bursa di Asia lainnya, sebagian karena kontrol modal ketat dari pemerintah, yang membantu melindungi pasar dari volatilitas global.

Namun, saham-saham kecil, yang pekan lalu mengalami kerugian mingguan terbesar dalam setahun, terus mengalami penurunan yang lebih tajam dibanding saham blue-chip karena ancaman kenaikan margin call.

Pada hari Senin, lebih dari 50 perusahaan mengumumkan adanya suspensi saham karena semakin banyak perusahaan mengambil tindakan untuk menghindari likuidasi paksa.

Menurut perkiraan Sinolink Securities, pada 31 Januari 1,066 kasus margin call telah terjadi dan melibatkan saham 608 emiten, dan daftar tersebut akan terus meningkat jika harga makin turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper