Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Saham Astra International (ASII) Direkomendasikan Tahan oleh Analis

Pada penutupan perdagangan hari ini, kinerja saham PT Astra International Tbk. (ASII) terkontraksi hingga 175 poin atau setara 2,01% menuju level Rp8.525 per saham. Adapun, sepanjang tahun berjalan 2018, harga saham tumbuh 2,71%.
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor Anjar Rosjadi (dari kiri) berbincang dengan Marketing Director Amelia Tjandra, dan After Sales Service Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation Lili Herman di sela-sela Daihatsu National Technical Skill Contest ,di Jakarta,Rabu (24/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor Anjar Rosjadi (dari kiri) berbincang dengan Marketing Director Amelia Tjandra, dan After Sales Service Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation Lili Herman di sela-sela Daihatsu National Technical Skill Contest ,di Jakarta,Rabu (24/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pada penutupan perdagangan hari ini, kinerja saham PT Astra International Tbk. (ASII) terkontraksi hingga 175 poin atau setara 2,01% menuju level Rp8.525 per saham. Adapun, sepanjang tahun berjalan 2018, harga saham tumbuh 2,71%.

Melalui risetnya, analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Franky Rivan, menurunkan rekomendasi saham ASII dari beli menjadi tahan. Dia mengatakan, price to earning (P/E) ASII yang sangat jarang mencapai 20 kali dalam 10 tahun terakhir, menjadi alasan dalam menurunkan rekomendasi.

Mirae memperkirakan target P/E bisa mencapai 18,4 kali hingga akhir 2018. Di sisi lain, Franky pun menilai, pendapatan ASII pada kuartal IV/2017 bisa mencapai Rp46 triliun dan laba bersih senilai Rp4,9 triliun. Posisi moderat itu, sejalan dengan pencapaian penjualan kendaraan roda dua dan roda empat ASII yang melemah.

Pada kuartal IV/2017, ASII menjual 1,15 juta unit kendaraan roda dua, turun 4,8% dari posisi 1,2 juta pada kuartal IV/2016. Sementara itu, pangsa pasar kendaraan roda empat ASII tahun lalu turun menjadi 53,6%, dari posisi 55,7% pada 2016.

Meskipun penjualan roda empat ASII mencatatkan penurunan, ASII diprediksikan masih akan tetap menjadi pemimpin pasar pada 2018. Pada 2018, pangsa pasar penjualan roda empat ASII bisa bisa mencapai 53,7%.

Pada 2017, 2018 dan 2019, Mirae memproyeksikan pendapatan ASII masing-masing senilai Rp196,3 triliun, Rp206,35 triliun dan Rp210,32 triliun. Sementara itu, target laba ASII pada 2017, 2018 dan 2019 masing-masing senilai Rp19,07 triliun, Rp20,03 triliun dan Rp20,34 triliun.

Analis PT BCA Sekuritas Pandu Anugrah dan Aditya Eka Prakasa juga merekomendasi hold untuk kinerja saham ASII. Menurutnya, di antara perusahaan-perusahaan besar ASII termasuk telah mengalami underperformed pasar sebesar 20% dalam setahun terakhir.

Untuk mengatasi ketatnya persaingan kendaraan roda empat, Pandu memproyeksikan, ASII akan meluncurkan model MPV sepenuhnya dan akan diubah dalam waktu dekat. Menurutnya, prospek pertumbuhan yang hangat akan terjadi pada segmen kendaraan roda empat.

Dia mengatakan, total pesanan Toyota Rush/ Daihatsu Terios pada 3 Januari-15 Januari 2018 sudah mencapai 7.000 unit. Menurutnya, permintaan pesanan tersebut sudah dilihat sebagai tanda positif, meskipun tak mengkompensasi potensi kontraksi di segmen MPV dan LCGC.

Dua sekuritas yang merekomendasikan tahan saham ASII memproyeksikan harga saham ASII bisa mencapai level Rp9.000 per saham hingga Rp9.125 per saham.

Sementara itu, 29 analis yang disurvei oleh Bloomberg, ada 17 analis yang merekomendasikan beli terhadap saham ASII, lalu 9 analis merekomendasikan hold dan 3 analis merekomendasikan jual. Rata-rata target saham ASII sepanjang tahun ini dari 29 analis yang disurvel mencapai Rp9.193 per saham.

Di tengah tergerusnya pangsa pasar pemain besar otomotif ini, sikap optimistis masih terlihat pada kinerja emiten otomotif ini. Penjualan kendaraan bermotor Astra yang melambat pada beberapa tahun terakhir, diprakirakan akan lebih tancap gas pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper