Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berpotensi Terkoreksi ke Rp3.035, Danareksa Rekomendasikan Jual Saham PTBA

Kinerja saham PT Bukit Asam (Persero) Tbk. diproyeksi melemah ke level Rp3.035 pada penutupan perdagangan, Senin (5/2/2018).
Direktur SDM dan Umum PT Bukit Asam Tbk Joko Pramono (dari kanan), Wakil Rektor Bidang Inovasi Alumni dan Hubungan Internasional Universitas Mercu Buana Dana Santoso, dan Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun memberi paparan dalamdiskusi kebijakan industri energi hilir (gas), di Jakarta, Rabu (13/12)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur SDM dan Umum PT Bukit Asam Tbk Joko Pramono (dari kanan), Wakil Rektor Bidang Inovasi Alumni dan Hubungan Internasional Universitas Mercu Buana Dana Santoso, dan Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun memberi paparan dalamdiskusi kebijakan industri energi hilir (gas), di Jakarta, Rabu (13/12)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja saham PT Bukit Asam (Persero) Tbk. diproyeksi melemah ke level Rp3.035 pada penutupan perdagangan, Senin (5/2/2018).

Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo memproyeksikan kinerja saham Bukit Asam cenderung melemah pada perdagangan, Senin (5/2/2018). Kondisi itu mengingat kinerja harga emiten berkode saham PTBA tersebut berada dalam teritori jenuh beli atau overbought.

“Kinerja saham PTBA cenderung melemah untuk mengujki kisaran level support pada harga Rp3.035,” ujarnya dalam riset harian, Senin (5/2/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PTBA mendarat di level Rp3.300 pada penutupan perdagangan pekan lalu. Selama sepekan kemarin, kinerja saham emiten pelat merah tersebut terkoreksi 3,21%.

Kendati demikian, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin sebelumnya menjelaskan bahwa pemecahan nilai saham atau stock split yang dilakukan perseroan pada tahun lalu memberikan dampak positif. Harga saham emiten berkode saham ini naik 53% setelah perusahaan menjalankan aksi korporasi tersebut.

PTBA melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:5 pada Desember 2017. Hal tersebut diputuskan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 29 November 2017.

Seperti diketahui, tahun ini perusahaan menaikan belanja modal atau capital expenditure (capex) dari Rp1,79 triliun pada tahun lalu menjadi Rp6,54 triliun pada 2018. Sejumlah ekspansi yang bakal dijalankan antara lain pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 yang berlokasi di Muara Enim, Sumatra Selatan dan penghiliran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper