Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Saham Investor Sumsel Lampaui Target

Transaksi pasar saham di Sumatra Selatan (Sumsel) hingga Desember 2017 mengalami kenaikan yang signifikan yakni mencapai Rp13 triliun dari target Rp12 triliun.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Palembang Hari Mulyono memberikan pemaparan terkait pasar saham beberapa waktu lalu./Istimewa
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia Palembang Hari Mulyono memberikan pemaparan terkait pasar saham beberapa waktu lalu./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Transaksi pasar saham di Sumatra Selatan (Sumsel) hingga Desember 2017 mengalami kenaikan yang signifikan yakni mencapai Rp13 triliun dari target Rp12 triliun.

Menariknya dari target yang ditetapkan pusat 1.910 Single Investor Identification (SID) atau investor baru, realisasinya tembus 1.934 SID baru.

Bursa Efek Indonesia (BEI) Palembang mencatat pencapaian ini jika dibanding tahun lalu pertumbuhan jumlah investor baru mencapai 11,5%.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Palembang Hari Mulyono mengatakan, tahun lalu pertumbuhan investor baru mencapai 1.736.

“Target tahunan tercapai bahkan melebihi, dan pertumbuhannya juga cukup tinggi, mudah-mudahan terus tumbuh,” kata Hari, Jumat (2/2/2018).

Hari menjelaskan saat ini sudah ada 10.522 investor hingga Desember 2017 dan tingkat keaktifan bertransaksi mencapai 17,98% di atas nasional yang mencapai 17%.

“Tahun ini kami berharap bisa tembus 20%,” kata dia.

Dikatakan, fokus tahun ini, selain meningkatkan investor baru, pihaknya juga memperkuat tingkat keaktifan investor saham. Saat ini pun geliat dari sejumlah univesitas sudah mulai tinggi.

Misalnya, galeri di Universitas Muhammdiyah Palembang sudah menembus 500 investor dikalangan mahasiswa dengan transaksi tembus Rp6 miliar.

“Kondisi ini mencerminkan bahwa sudah ada kontribusi yang nyata dari masyarakat terhadap berinvestasi, apalagi investasinya jelas dan sesuai dengan kententuan dan aturan negara,” katanya.

Dijelaskan pula, saat ini masih banyak masyarakat yang investasi dananya pada lembaga yang belum terdaftar Otioritas Jasa Keuangan (OJK). Diharapkan, invetasi tersebut dapat dialihkan pada intestasi saham yang jelas dan perusahaanya pun juga ada di Sumsel.
“Sangat berisiko investasi terhadap lembaga yang belum terdaftar di lembaga negara, maka dari itu invetasi saham di BEI lebih terjamin dan aman,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper