Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Stoxx Europe 600 Berakhir Turun 0,9%

Pergerakan indeks saham acuan kawasan Eropa berakhir di zona negatif pada perdagangan Selasa (30/1/2018), dengan sektor-sektor siklis seperti pertambangan dan finansial mengalami penurunan tertajam.
Indeks Stoxx 600/Reuters
Indeks Stoxx 600/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan kawasan Eropa berakhir di zona negatif pada perdagangan Selasa (30/1/2018), dengan sektor-sektor siklis seperti pertambangan dan finansial mengalami penurunan tertajam.

Indeks Stoxx 600 berakhir turun 0,9%, penurunan satu hari terbesarnya sejak awal November.

“Hari ini lebih merupakan perpaduan sementara dari perubahan mendasar dalam arah ekuitas. Ada sejumlah indikator teknis yang menunjukkan kepuasan pasar dan pergerakan hari ini seharusnya memberi sedikit kelegaan,” kata Prabhav Bhadani, pakar strategi ekuitas di JP Morgan, seperti dikutip Reuters, Rabu (31/1/2018).

Sektor-sektor siklis yang memimpin kenaikan sepanjang tahun ini mengalami penurunan terbesar pada perdagangan kemarin, akibat aksi ambil untung investor pasca reli yang kuat.

Para analis Goldman Sachs mengatakan koreksi menjadi semakin meningkat, kemungkinan karena saham yang menguat pada awal tahun baru telah membantu S&P 500, dan MSCI World memasuki periode terpanjang mereka tanpa koreksi lebih dari 5%.

Saham pertambangan dan finansial menjadi penekan terbesar, sedangkan sektor-sektor defensif mengungguli.

“Anda melihat beberapa perputaran sektor dan lagi-lagi performa terbaik mengalami pukulan terbesar. Orang-orang masih ingin tetap berinvestasi, namun juga melihat hal-hal yang belum berkinerja,” lanjut Bhadani.

Saham-saham sumber daya dasar merosot 1,6%, sektoral dengan penurunan terbesar akibat anjloknya harga logam, seiring menguatnya dolar AS.

Saham-saham perbankan Eropa juga turun 1,3%, sementara saham jasa keuangan turun 0,8%.

Saham Leonardo turun 12%. Kontraktor asal Italia tersebut menjanjikan pertumbuhan laba dua digit dalam rencana bisnis pertamanya di bawah kepemimpinan CEO Alessandro Profumo. Namun perusahaan mengecewakan investor atas prospek jangka pendek.

Di sisi lain, saham Swatch naik 5,1% setelah melaporkan hasil yang mengesankan. Laba produsen jam tangan asal Swiss ini naik 28% pada 2017, serta memperkirakan pertumbuhan yang sangat positif pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper