Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya (WSKT) & Hutama Karya Kaji Emisi Komodo Bond

Sejumlah perusahaan pelat merah di sektor konstruksi tengah mengkaji rencana penerbitan obligasi global berdenominasi Rupiah atau komodo bond pada semester I/2018.
Listing obligasi komodo Wijaya Karya di London Stock Exchange, Senin (29/1/2018)
Listing obligasi komodo Wijaya Karya di London Stock Exchange, Senin (29/1/2018)

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah perusahaan pelat merah di sektor konstruksi tengah mengkaji rencana penerbitan obligasi global berdenominasi Rupiah atau komodo bond pada semester I/2018.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ahmad Bambang mengungkapkan beberapa perusahaan pelat merah saat ini tengah mengkaji penerbitan komodo bond. Adapun perusahaan tersebut yakni PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Bambang mengatakan ketiga BUMN tersebut masuk ke dalam pipeline untuk penerbitan komodo bond pada semester I/2018. Saat ini, tiap perusahaan masih dalam tahap persiapan dan menunggu pemeringkatan.

“[Target serapan dana] masing-masing berkisar antara Rp4 triliun-Rp6 triliun,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (30/1).

Dia menjelaskan bahwa dana yang dihimpun nantinya akan digunakan untuk keperluan ekspansi. Selain itu, perusahaan dapat menggunakan untuk pelunasan kredit sehingga lebih efisien.

Bambang menilai komodo bond sebagai sumber pendanaan berdenominasi Rupiah yang sangat kompetitif. Artinya, skema pendanaan itu dapat bersaing dengan kredit perbankan.

Menurut catatan Kedeputian KSPP Kementerian BUMN, anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan pelat merah konstruksi pada 2018 menembus Rp140 triliun. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp114 triliun.

Pemerintah menyebut 50%-60% dari total kebutuhan investasi proyek infrastruktur senilai Rp200 triliun pada 2018 akan dipenuhi melalui penggalangan dana. Salah satu opsi yang ditempuh adalah dengan menggunakan sumber pendanaan dari pasar modal.

Saat dikonfirmasi, Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani mengungkapkan pihaknya tengah mengkaji sejumlah opsi penggalangan dana. Salah satu skema yang dipertimbangkan adalah penerbitan komodo bond.

Anis mengatakan rencana penggalangan dana tersebut telah masuk dalam pipeline perusahaan untuk semester I/2018.

“Masih dikaji termasuk penerbitan komodo bond, mana yang lebih menguntungkan untuk pendanaan proyek Trans Sumatra. Yang jelas, kami butuh pendanaan dengan tenor jangka panjang,” jelasnya.

Menurut catatan, Hutama Karya telah mendapat penugasan untuk menggarap delapan ruas jalan tol trans Sumatra dengan total kebutuhan investasi mencapai Rp81 triliun. Sebanyak Rp52 triliun dana investasi berasal dari ekuitas sedangkan sisanya dari pinjaman.

Sementara itu, Shastia Hadiarti, Sekretaris Perusahaan Waskita Karya mengatakan perusahaan saat ini tengah mengkaji rencana emisi komodo bond. Akan tetapi, pihaknya belum bersedia membeberkan secara detail rencana penggunaan dana yang dihimpun.

“Masih dalam kajian karena sedang memproses penerbitan obligasi berkelanjutan tahap II,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper