Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Apple Melemah, Wall Street Meluncur ke Zona Merah

Pergerakan tiga indeks acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street meluncur ke zona merah pada akhir perdagangan Senin (29/1/2018), dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatatkan penurunan persentase terbesarnya dalam satu hari, akibat terbebani pelemahan saham Apple.
Wallstreet/Reuters
Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street meluncur ke zona merah pada akhir perdagangan Senin (29/1/2018), dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatatkan penurunan persentase terbesarnya dalam satu hari, akibat terbebani pelemahan saham Apple.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,67% atau 177,23 poin di level 26.439,48, indeks S&P 500 juga melemah 0,67% atau 19,34 poin di 2.853,53, dan indeks Nasdaq Composite berakhir turun 0,52% atau 39,27 poin di level 7.466,51.

Sementara itu, saham Apple turun 2,1% menyusul pemberitaan bahwa perusahaan ini akan memangkas separuh produksi smartphone iPhone X senilai US$999. Perusahaan tersebut akan merilis laporan keuangannya pada hari Kamis.

“Pasar merespons pertanyaan tentang seperti apa laporan Apple akan terdengar, khususnya panduan apa yang akan mereka berikan terkait penjualan iPhone X,” kata Bucky Hellwig, senior vice president di BB&T Wealth Management di Birmingham, Alabama, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/1/2018).

Indeks teknologi pada S&P pun turun 0,9% dan menjadi penekan terbesar terhadap indeks acuan tersebut setelah Wall Street membukukan empat pekan terkuat sejak 2016.

Indeks Cboe Volatility, barometer yang menjadi acuan atas perkiraan volatilitas jangka pendek untuk saham AS, ditutup naik 2,76 poin atau hampir 25%, pada level 13,84, level penutupan tertinggi sejak 18 Agustus.

Indeks Dow Jones dan S&P 500 mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak 5 September, sedangkan S&P 500 masih naik 6,7% sejak akhir 2017.

“Kita telah melihat penguatan yang panjang pada pasar saham, dan telah melihat beberapa kegelisahan, tapi itu bisa berbalik dengan beberapa hari yang baik,” tambah Hellwig.

Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak 2014 karena kekuatan ekonomi, yang menambah tekanan pada sektor-sektor defensif seperti utilitas, real estat dan telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper