Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Majoris Asset Management Targetkan Dana Kelolaan Rp2,5 Triliun

PT Majoris Asset Management menargetkan peningkatan dana kelola atau asset under management (AUM) sebesar 150% sepanjang 2018.
sumber: http://www.amii.or.id
sumber: http://www.amii.or.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Majoris Asset Management menargetkan peningkatan dana kelola atau asset under management (AUM) sebesar 150% sepanjang 2018.

Tahun lalu, perseroan berhasil menghimpun dana kelola senilai Rp1 triliun. Adapun pada tahun ini target yang dipatok adalah senilai Rp2,5 triliun.

"Jaffi kami harus mengejar tambahan dana kelola sejumlah Rp1,5 triliun lagi untuk bisa merealisasikan target," kata Direktur Utama PT Majoris Asset Management Zulfa Hendri kepada Bisnis, Senin (29/1/2018).

Tahun ini, Majoris menumpukan kinerja pada tiga jenis produk, yakni reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran berbasis dolar AS, serta reksa dana saham.

Zulfaa menambahkan, perseroan memiliki produk lain di luar ketiga jenis terebur. Namun untuk saat ini tulang punggung penjualan ada pada tiga jenis tersebut. Majoris juga belum berencana untuk meluncurkan produk baru dalam waktu dekat.

"Produk baru masih belum. Kami masih terus memaksimalkan pada produk yang saat ini ada dan dengan fokus pada tiga itu," ujarnya.

Porsi investasi dari dana kelola yang dihimpun, reksa dana saham sebesar 30%, reksa dana saham sebesar 30%, reksa dana campuran 25%, serta produk lain sekitar 15%.

Rekksa dana saham memang menjadi salah satu produk andalan Majoris. Adapun, portofolio yang dipilih adalah saham sektor energi yang dalam beberapa pekan terakhir terus menunjukkan tren perbaikan.

Dia menambahkan, secara umum kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal tahun ini telah memuaskan. Dengan demikian, return yang dihasilkan oleh reksa dana saham juga cukup positif.

Hanya saja besaran return yang dihasilkan berbeda sesuai dengan pilihan saham dari manajer investasi. Inilah yang membedakan return yang dicetak oleh Majoris AM dengan produk reksa dana saham lainnya.

"Sektor energi itu satu bulan terakhir kinerjanya sangat bagus sekali. Dan memang kebijakan kami menjatuhkan pilihan saham di sektor tersebut," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper