Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blue Bird (BIRD) Bakal Tambah Armada MPV

Perusahaan transportasi PT Blue Bird Tbk. akan meningkatkan jumlah armada MPV (multi purpose vehicle) seiring meningkatnya permintaan konsumen pada kendaraan taksi segmen seven seater atau dapat memuat hingga tujuh penumpang.
Armada taksi Bluebird./JIBI-Paulus Tandi Bones
Armada taksi Bluebird./JIBI-Paulus Tandi Bones

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan transportasi PT Blue Bird Tbk. akan meningkatkan jumlah armada MPV (multi purpose vehicle) seiring meningkatnya permintaan konsumen pada kendaraan taksi segmen seven seater atau dapat memuat hingga tujuh penumpang.

Berdasarkan data yang dihimpun perusahaan dari aplikasi My Blue Bird, saat ini kecenderungan penumpang adalah memesan Blue Bird Van atau yang saat ini menggunakan taksi jenis Honda Mobilio.

Sekretaris Perusahaan PT Blue Bird Tbk. Michael Tene mengungkapkan perusahaan merespons permintaan pelanggan tersebut dengan mempersiapkan belanja untuk membeli kendaraan seven seaters.

“Kami noticed dengan perubahan tersebut, makanya sejak akhir tahun lalu sudah banyak [Honda] Mobilio yang masuk dan sekarang sedang tahap pemasangan aksesoris,” jelas Michael pada Bisnis, Senin (29/1).

Sayangnya, dia enggan mengungkapkan jumlah belanja modal dan volume belanja kendaraan MPV seven seaters perusahaan di tahun ini. Adapun, akhir tahun lalu emiten dengan kode saham BIRD tersebut baru saja meluncurkan 300 MPV untuk dioperasikan di Bali.

Perseroan saat ini memiliki total 23.000 taksi reguler, 900 unit taksi Golden Bird, dan lebih dari 5.000 kendaraan rental yang beroperasi di kota-kota besar di Indonesia. Tahun ini, BIRD akan fokus meningkatkan utilisasi taksi yang saat ini berada di level sekitar 68%—70%.

Dalam 5 tahun ke depan, perseroan ingin meningkatkan pendapatan dari sektor nontaksi seperti armada bus dan kendaraan layanan perusahaan. Saat ini, lini taksi menymbang nyaris 80% pendapatan perseroan dan ditargetkan turun ke level 65% dengan kontribusi nontaksi meningkat ke 35%.

Dikonfirmasi soal capex tahun ini, Michael menyebut perusahaan masih akan menunggu publikasi laporan keuangan kuartal IV/2017. Menurutnya, nilai capex 2018 akan naik tipis dari alokasi tahun lalu yang sekitar Rp300 miliar.

“Tahun ini, kami akan lihat dulu utilisasi kendaraan, tapi at certain point harus ada penambahan armada. Yang jelas, kekuatan dana Blue Bird sangat baik dan bank sangat support sehingga capex akan fleksibel sesuai kondisi market,” ungkap Michael.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan BIRD pada paruh pertama tahun 2017 merosot 15,74% year on year (yoy) menjadi Rp2,08 triliun, dari sebelumnya Rp2,47 triliun. Adapun laba bersih menurun 15,68% yoy menuju Rp193,07 miliar, dari sebelumnya Rp228,97.

Selama periode Januari—September 2017, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp3,13 triliun atau masih mengalami penurunan 16,4% dari capaian periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,64 triliun.

Pada periode tersebut, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp302,12 miliar atau turun cukup dalam 19,4% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp360,86 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper