Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKSA DANA: Ini Kiat Fund Manager Bila Suku Bunga Deposito Diturunkan

Wacana serta dorongan dari sejumlah kalangan untuk menekan suku bunga deposito diprediksi akan berdampak pada investasi masyarakat. Para investor diyakini akan mengalihkan pengelolaan dananya dari deposito ke reksa dana, khususya yang berbasis obligasi.
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana serta dorongan dari sejumlah kalangan untuk menekan suku bunga deposito diprediksi akan berdampak pada investasi masyarakat. Para investor diyakini akan mengalihkan pengelolaan dananya dari deposito ke reksa dana, khususya yang berbasis obligasi.

Head of Investment Division PT BNI Asset Management Susanto Chandra menjelaskan, penurunan suku bunga deposito akan berdampak pada imbal hasil atau return reksa dana pasar uang, terutama yang dananya dimasukkan untuk investasi deposito.

"Dari sisi pengelolaan, porsi obligasi akan diperbesar apabila tren suku bunga [deposito] terus menurun. Fund manager akan cenderung memperbesar porsi obligasi yang di bawah satu tahun," jelasnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Meskipun suku bunga deposito bakal turun, kata dia, hal tersebut tidak akan memengaruhi minat masyarakat untuk berinvestasi pada reksa dana pasar uang. Pasalnya, ini merupakan instrumen yang memiliki likuiditas cukup baik dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya.

Imbal hasil yang diberikan oleh reksa dana pasar uang yang diinvestasikan pada deposito lebih besar dibandingkan dengan investasi langsung di deposito. "Suku bunga memang mempengaruhi return. Tapi secara umum imbal hasil [reksa dana pasar uang] masih lebih baik dibandingkan dengan deposito itu sendiri karena ada sebagian porsi ke obligasi," paparnya.

Sebagai informasi, penurunan suku bunga deposito beberapa kali disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Akhir pekan lalu, Wimboh mengatakan bahwa diversifikasi instrumen investasi akan meningkatakan kompetisi antara perbankan dengan pasar modal. Menurutnya, dengan mendorong penurunan suku bunga deposito, maka investasi masyarakat akan bergeser ke pasar modal.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Produk PT Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti menambahkan, obligasi menjadi tujuan pertama para investor untuk mengalihkan dana investasinya jika suku bunga deposito tidak lagi menarik.

Apalagi, konsumen atau investor masih bisa menikmati insentif jika menanamkan dananya di obligasi. Sekadar perbandingan, pajak nasabah pribadi yang berinvestasi pada obligasi sebesar 15%, sedangkan investasi melalui reksa dana hanya sebesar 5%.

"[Kalau] deposito turun biasanya reksa dana pasar uang ada yang masuk ke obligasi jangka pendek. Ini lebih menarik dibandingkan dengan deposito secara yield. Apalagi kami masih mendapatkan insentif pajak untuk membeli obligasi," jelasnya.

Dia menambahkan, penurunan suku bunga deposito juga bisa berdampak lebih luas, yakni bergesernya pola investasi masyarakat ke reksa dana jenis lain, misal reksa dana saham atau reksa dana pendapatan tetap.

"Bisa saja. Kalau misalnya investor deposito kurang menarik itu bergesernya ke capital market, mereka mencari return yang tinggi," ujarnya.

Tahun lalu, return yang dihasilkan reksa dana pasar uang tertinggal jauh. Dari data Infovesta Utama, reksa dana pasar uang mencatatkan kinerja terendah sepanjang tahun lalu dibandingkan reksa dana lainnya yakni hanya sebesar 4,48%.

Adapun return yang berhasil ditorehkan oleh reksa dana saham pada tahun lalu tercatat sebesar 11,25%, kemudian reksa dana pendapatan tetap sebesar 10,72%, , serta reksa dana campuran yang menghasilkan return sebesar 9,52%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper